Nama baja ringan tentu sudah tidak asing lagi di pendengaran Anda. Material ini banyak dipakai sebagai rangka atap rumah tinggal, perkantoran, dan bangunan lainnya. Pengamatan yang dilakukan akhir tahun lalu menunjukkan bahwa tidak kurang dari 90% proyek perumahan yang sedang dibangun saat itu menggunakan baja ringan untuk rangka atap.
Akan tetapi, selain sebagai rangka atap, baja ringan juga bisa digunakan untuk beragam keperluan lainnya. Menurut Agung Wijayanto, Manager Distribution Business PT Bluescope Lysaght Indonesia, baja ringan bisa juga dikembangkan untuk berbagai fungsi, seperti bahan dinding, rak, pembatas ruang (partisi), tangga, ceiling, hingga pagar rumah.
Contoh penggunaan baja ringan selain sebagai rangka atapyang belakangan mulai banyak ditemui, adalah sebagai rangka penutup carport. Bentuk fisiknya yang berupa batangan, membuatnya mudah diadopsi, untuk membuat bentuk-bentuk serupa pergola, ataupun bentuk-bentuk lainnya. Desainnya pun dapat dikreasikan, untuk dikombinasikan dengan berbagai jenis penutup atap.
"Baja ringan sudah terbukti kokoh dan tahan karat. Karenanya saya menggunakan profil baja ringan yang umum dipakai sebagai rangka atap, untuk penutup carport rumah saya agar tahan lama, dan tampil beda dibandingkan desain carport yang sudah ada," ujar Poltak Hutasoit, yang baru-baru ini menggunakan baja ringan sebagai bahan rangka penutup carport rumahnya di perumahan Taman Cikas, Bekasi.
Selain kokoh dan antikarat, menggunakan bahan baja ringan ternyata lebih murah dibanding memakai material lain, seperti besi bulat atau besi hollow. "Sebelum menggunakan baja ringan, saya telah mensurvei biaya pembuatan carport jika menggunakan besi bulat dan besi hollow. Ternyata menggunakan baja ringan jauh lebih murah dibanding kedua material tersebut," tambah Hutasoit.
Sebagai informasi, menurut Hutasoit, biaya pembuatan penutup carport menggunakan besi hollow berkisar Rp 300 ribu-Rp 400 ribu per m2. Sedangkan untuk penutup carport seluas 20m2, Hutasoit hanya mengeluarkan biaya (total) Rp 4,8 juta. Ini artinya, biaya per m2 hanya Rp 240 ribu. Biaya tersebut sudah termasuk material baja ringan, penutup atap polikarbonat tebal 1,2cm, dan ongkos kerja (tukang).
Pemasangan Mudah
Tidak hanya itu. Membuat rangka penutup carport menggunakan baja ringan juga tidak sulit. Hutasoit mengaku bahwa untuk membangun penutup carport-nya yang berlantai keramik itu, hanya dibutuhkan waktu 3 hari dengan 2 tukang per harinya.
"Proses pembuatannya tidak sulit. Yang penting harus ada gambar desain dan ukurannya. Tukang hanya perlu memotong-motong batangan baja sesuai dengan ukuran yang tertera di gambar, lalu merangkainya menjadi sebuah rangka penutup carport menggunakan skrup khusus (screw)," tambah Hutasoit. Tukang yang digunakan oieh Hutasoit juga hanyalah tukang biasa. Bukan tukang yang mempunyai keterampilan khusus. Begitu juga alat yang digunakan tidak ada yang khusus. Untuk memotong batangan baja misalnya, menggunakan gergaji besi biasa.
Baja Ringan ECOSTEEL"TM"
Lalu yang menjadi pertanyaan adalah: baja ringan seperti apa yang bisa digunakan untuk berbagai macam fungsi tersebut? Menurut Agung, profil baja ringan yang umum dipakai untuk rangka atap bisa dimanfaatkan. Salah satu jenis baja ringan yang kini tersedia di pasar untuk berbagai jenis aplikasi tersebut adalah ECOSTEEL'TM".
Baja ringan ECOSTEEL'TM" produksi PT Bluescope Lysaght Indonesia, memliki profil yang sama dengan yang digunakan untuk rangka atap. Ketebalan pada umumnya 0,7mm (BMT). Ukuran panjang per batangnya 4m. Saat ini, baja ringan serbaguna ECOSTEEL'TM" bisa didapatkan melalui jaringan wholeseller BlueScope Lysaght di seluruh Indonesia. Untuk keterangan lebih detail tentang ECOSTEEL "TM", silakan hubungi ECOSTEEL "TM" hotline: 021-71689711.
Hotmian Siahaan
Foto: Tan Rahardian
(rms)
Original publish 2010