Sudah lama Alfia Rahmaniar "berkenalan" dengan Sirih. Sejak itu, ia jatuh cinta, merawatnya dengan telaten sebagai tanaman utama di rumahnya. Kini, cinta terhadap Sirih itu telah berbuah menjadi taman yang indah. Tanaman merambat itu menjadi ide dasar untuk rancangan taman. Ia menanamnya di hampir setiap sudut halaman.
Sejauh mata memandang ke taman seluas17,5m2 itu, yang terlihat adalah hamparan hijau Sirih (Piper betle.sp). Rancanganya dibuat dengan teknik peletakkan pada muka tanah, dinding, dan pot. Semua peletakan itu ada di taman yang berbatasan dengan tembok. Sang pemilik jadi mudah memantau dan merawatnya.
Tengoklah bak tanaman di bawah tembok samping rumah. Bak berukuran 60cmx420cm tinggi 40cm, terbuat dari bata plester semen aci. Fungsinya sebagai pembatas sekaligus media rambatan Sirih. Sirih pun menjulur ke permukaan tanah dan merambat ke tembok samping, sehingga taman jadi lebih teduh dan indah.
Keindahan Sirih semakin terasa ketika kita berada di tengah taman beralas keramik 30cmx30cm itu. Pada pertemuan antarkeramik dipasang koral bronjol untuk memberi kesan alami. Kita dapat menikmati kehijauan Sirih dengan duduk pada kursi kayu berlengan, yang diletakkan di situ. Hijau, adem, tenteram.
Foto: Dok.iDEA/Martin
Lokasi: Hunian Keluarga Alfia Rahmaniar Kawasan Bintaro, Jakarta Selatan