Rumah di dekat laut dan pantai memiliki suhu udara yang lebih panas dari daerah pegunungan. Relatif gersang pula karena pepohonan yang tumbuh lebih banyak berjenis pohon berbatang tunggal, seperti Kelapa dan Palem, bukan pohon rindang yang bertajuk lebar.
Namun berada di gazebo teras depan ini, suasana panas dan gersang itu tak terasa. Taman dipagari tanaman hijau setinggi 1m-3m. Pepohonan begitu rimbun, hingga menutup pandangan ke luar. Pusat taman ini adalah gazebo di tengah-tengah taman.
Gazebo dikelilingi kolam sedalam 40cm, yang menjadi sarana tumbuh berbagai jenis tanaman air. Jenis tanamannya, antara lain, Teratai, Walini Padi, Pegagan, Melati Air, Futoi, Water Poppy, dan Kana air. Keberadaan kolam dan tanaman membuat tampilannya bak rawa.
Kolam rawa ini terbuat dari konstruksi beton yang di-waterproofing. Filter diletakkan tersamar di antara habitat hutan tropis. Di bibir kolam, dipakai batu kali asli untuk mencapai efek natural yang maksimal. Media tanamnya menggunakan pasir Malang.
Pada garis paling luar taman ditanam tumbuhan tropis dengan tanaman utama Kamboja, Cendana, Pisang-pisangan Hias, Palem, Pandan Hutan, Alokasia (Keladi Bali), Paku-pakuan, Bakung, dan Kembang Sepatu. Tanaman pengisinya adalah Puring, Pacing, Kana, Calathea, Kucai, dan Monstera.
Hal luar biasa terlihat pada gazebo. Lantainya terbuat dari kaca setebal 2,4cm. Di balik kaca itu ada kolam ikan hiu --ada lima hiu putih. Hiu, pasir, karang, dan air untuk kolam itu didatangkan langsung dari laut. Antara kolam rawa dan kolam laut dipisahkan dinding beton kedap air setebal ±15cm.
Paduan semua elemen tadi membuat kita terlena pada taman seluas 100m² ini. Melupakan kota yang panas, berdebu, dan gersang.