Pekarangan rumah Tunggul Pangaribuan berukuran 5mx7m. Tak ada pagar antara pekarangan ini dengan jalan perumahan. Tanaman ditata sedikit berliku dan mengikuti bentuk luar bangunan.
Sebagian besar lahan pekarangan ini ditutup rumput manila. Sisi dalamnya yang berada di depan fasad, ditanami pepohonan dengan permainan gradasi tinggi dan warna. Permainan gradasi tinggi rendah tanaman dimaksudkan untuk menciptakan nilai keindahan. Bagian depan area tanaman, ditanami dengan jenis tanaman rendah, seperti lili paris. Bagian di belakangnya ditanami jenis perdu serta cemara udang. Bagian lebih ke belakang, terlihat tanduk rusa (Platycerium) dan paku-pakuan yang ditumpangkan pada batang pohon palem ekor tupai (Wodyetia bifurcate).
Keberadaan tanduk rusa dan paku-pakuan, yang umumnya banyak terlihat di dalam hutan tropis, memberi kesan suasana hutan yang asri. Walau hanya ditumpangkan pada tiga batang pohon palem ekor tupai, namun efek visual yang ditimbulkan memberi suasana asri yang kuat.
Tak hanya tanaman, taman ini juga memanfaatkan bebatuan sebagai percantikan. Tepi taman dibatasi dengan batu-batu koral yang disusun rapi membentuk lengkung seirama posisi tumbuh tanaman. Batu-batuan itu, pada sisi luarnya berbatasan lagi dengan rumput manila. Di tengah-tengah hamparan rumput, ada stepping stonedari batu candi yang disusun dua-dua. Dengan begitu, tak hanya taman yang asri, keberadaan hutan mini ini juga membuat rumah menjadi semakin memikat.
Desain dan Properti: Tunggul Pangaribuan, Alam Sutra, Serpong, Tangerang.Foto: iDEA/Tri Rizeki Darusman