Taman Apik Berkat Pot Akrilik

Sabtu, 17 Agustus 2013 | 11:00
Devi F. Yuliwardhani

Taman Apik Berkat Pot Akrilik

Pot tanaman bisa menjadi solusi berkebun yang efektif, terutama bila rumah tak memiliki tanah kosong. Sayangnya, pemilik rumah cenderung tidak sadar untuk terus mengumpulkan bermacam pot beserta tanamannya. Hasilnya, pot-pot konvensional tersebut semakin lama membuat ruangan atau taman menjadi penuh. Selain itu, model yang "itu-itu saja" membuat tampilan tak estetis.

Terbatasnya jenis planter di pasaran membuat Maria Lutfisani mencoba menciptakan pot tanaman yang berbeda. Desainer lansekap yang akrab disapa Fivie ini pun membuat planterdari plastik akrilik.

"Awalnya ada klien yang ingin dibuatkan green walluntuk melapisi voidrumah. Sayangnya, saya tidak menemukan pot yang cocok dari segi bahan maupun ukuran. Akhirnya, saya coba buat sendiri dari bahan akrilik," tutur Fivie.

Plastik akrilik dipilih karena sifatnya yang ringan, praktis, dan tahan lama. "Material ini juga cukup kuat. Sebagai tambahan, saya menanam rangka besi ke dalamnya. Supaya ketika planterini kokoh meskipun digantung," tambah Fivie.

Untuk media tanam, Fivie menggunakan campuran tanah, sekam dan sabut kelapa. Sabut kelapa atau coco fiberdipilih karena memiliki daya simpan air yang sangat baik serta mengandung unsur hara yang diperlukan tanaman.

"Campuran media tanam dalam planter ini separuh media tanam dan sisanya sabut kelapa. Lama-kelamaan, coco fiberakan melapuk, menjadi pupuk, hingga akhirnya menyatu dengan media tanam," kata desainer ini.

Untuk pemilihan tanaman, sebenarnya Anda bisa memilih sesuai selera. Namun, Fivie menganjurkan untuk tidak memilih tanaman yang pertumbuhannya terlalu massif. Jenis tanaman epifit seperti Pakis-pakisan, Anggrek, atau Wijaya Kusuma bisa menjadi pilihan Anda.

Sedangkan untuk metode penyiraman, wadah inovatif ini bisa menggunakan sistem drip (sistem irigasi tetes). Cara ini cocok diaplikasikan pada pot yang berukuran besar dan ditempatkan pada posisi yang tinggi. Sistem ini menggunakan pompa, dan selang atau pipa kecil yang langsung diarahkan ke media. Metode ini jauh lebih efisien dibandingkan penyiraman manual menggunakan selang air.

Bagaimana menurut Anda, menarik bukan pot akrilik ini?

Foto: iDEA/Adeline Krisanti

Desain Pot: Maria Lutfisani

Tag

Editor : Devi F. Yuliwardhani