8 Langkah Tepat Mengganti Pot

Minggu, 02 April 2017 | 04:45
idea

8 Prosedur Tepat Mengganti Pot

iDEAonline.co.id- Repottingalias mengganti pot adalah urusan yang sangat sepele namun punya peran dan menentukan pertumbuhan tanaman. Meski begitu masih banyak yang merasa kerepotan saat melakukannya. Berikut langakah-langkahnya:

1. Masa penggantian.

Tanaman wajib direpottingjika media tanamnya sudah terlalu lama, jenuh atau bahkan terdekomposisi. Media tanam terlihat hancur dan memadat. Tanaman umumnya akan berhenti tumbuh karena perakaran tak jalan atau bahkan mati.

Saat ukuran tanaman yang sudah tak sesuai dengan pot juga wajib dipindahkan sekaligus ganti pot. Akar tanaman biasanya sudah penuh dan tak bisa lagi tumbuh memanjang. Sebagai patokan sederhana, ada baiknya lakukanrepottingdua kali setahun.

2. Memilih pot.

Siapkan pot baru yang sesuai dengan ukuran tanaman. Tidak ada ukuran pasti berapa perbandingan ukuran pot dengan besar tanaman. Paling penting masih ada ruang yang cukup untuk pertumbuhan akar.

Perhatikan kesesuaian secara proporsional. Pot yang terlampau besar barangkali bagus untuk pertumbuhan, tetapi kurang bagus secara estetika. Soal jenis pot apapun bisa dipakai, pastikan bagian bawahnya ada lubang pembuanngan air.

3. Menyiapkan media tanam.

Syarat utamanya porus, namun media harus tetap mampu menyimpan air. Komposisi campuran media disesuaikan dengan karakter tanaman.

Semisal philo bisa menggunakan campurancoco chipdan akar pakis. Sementara alokasia dan keladi hias yang butuh media agak lembap bisa memakai sekam bakar dan andam.

Jika Anda suka sekali menyiram tanaman, pastikan media tanamnya cukup porus. Sebaliknya jika agak malas menyiram ada baiknya pakai media yang lebih mampu menahan air.

4. Balikkan pot.

Kalau pot dan media siap, pemindahan bias dimulai. Cabut tanaman dengan jalan membalik pot dengan disangga tangan. Lantas pot lama ditarik ke atas sampai lepas. Jika media tanam dan perakaran masih bagus, tanaman bisa langsung ditanam dengan media lamanya.

5. Periksa perakaran.

Jika media tanam tak lagi bagus, ganti total dan bersihkan media lama dari akar tanaman. Langkah sama dilakukan jika akarnya rusak dan banyak yang mati.

Periksa perakarannya, akar yang mati bias dipotong. Tandanya warnanya coklat, berbeda dengan akar sehat yang berkelir putih cerah. Juga tak ada semacam lapisan lilin yang menyelubungi akar.

6. Tanam kembali.

Tanam dalam pot baru, bagian dasar pot diberi alas stirofoam atau media kasar. Ini berfungsi untuk memudahkan air keluar dari pot melalui lubang drainase., sekaligus untuk menyangga tanaman supaya posisinya tak terlampau tenggelam dalam pot baru.

Tambahkan media sampai pot penuh, juangan terlalu ditekan supaya tak terlalu padat dan udara bias bersirkulasi.

7. Percantik permukaan.

Campuran media terkadang terlihat kurang menarik. Supaya tampak rapi, permukaan media bisa diberi hiasan. Kalau mau lebih natural bisa ditutup dengan media tanah murni semisalcoco chip.Selain itu bermacam bahan bisa dipakai mulai dari pasir malang sampai batu koral hias.

8. Siram dan pupuk.

Setelah selesai, media tanam lantas disiram, sekaligus untuk mengecek apakah lubang drainase di bawah pot berfungsi sempurna. Tambahkan pupuk sebagai sumber nutrisi. Bisa taburkan pupukslow releasesebelum permukaan media dirapikan.

Kalau mau praktis lakukan pemupukan bersamaan dengan penyiraman. Tidak harus setiap kali menyiram, air dicampur pupuk. Cukup lakukan pemupukan seminggu dua kali, dengan konsentrasi pupuk yang ringan.

Foto: Rudi Purwantoro

Editor : Rasantika M. Seta