Gempa Baru Saja Guncang Jakarta, Berikut Tips Membuat Denah Rumah Tahan Gempa

Selasa, 23 Januari 2018 | 07:00
idea

Rumah teletubies di Yogyakarta yang tahan gempa

iDEAonlineBMKG menyebut pusat gempa di Lebak itu terjadi pada pukul 13.34 WIB.

Pantauan Kompas.com, meja dan tempat duduk di Press Room Gedung KPK bergoyang kuat selama beberapa detik.

Gempa yang berpusat di Lebak siang ini juga terasa di beberapa tempatdi Jakarta seperti di Palmerah, Medan Merdeka Selatan, Slipi, Lubang Buaya, serta Depok di Jawa Barat

Untuk itu tim iDEAonline memudahkan warga net untuk menengok kembali membuat hunian tahan gempa.

Desain awal yang harus dikerjakan adalah membuat denah tahan gempa.

Fungsi denah untuk memudahkan pembagian ruang sesuai kebutuhan dan kegiatan sehari-hari. Melalui denah, kita dapat membuat satu panduan terukur untuk pengembangan ruang nantinya.

Bukan hanya itu denah ruang yang simetris, selain memudahkan Anda ketika ingin mengembangkan ruang.

Denah juga merupakan salah satu hal dasar ketika ingin membangun rumah tahan gempa.

Pada denah yang simetris, kita lebih mudah menentukan titik-titik untuk rangka utama bangunan (kolom).

Pada sebuah bangunan, rangka-rangka utama inilah yang berfungsi sebagai penopang bangunan ketika gempa.

Sehingga jika sebuah gempa menggoyang bangunan, maka rumah tak langsung roboh.

Sebetulnya cukup sederhana untuk merencakanan rumah tahan gempa. Anda cukup gunakan sistem modul untuk pengembangan denah rumah.

Misalnya begini, Anda bisa menggunakan modul persegi ukuran 1,2mx1,2m atau kelipatannya.

Jika ingin membangun ruang dengan kelipatan ukuran modul ini, maka paling tidak setiap titik berjarak 1,2m harus terpasang sebuah kolom.

Selain itu tentunya, pada setiap sudut pertemuan antarbidang dinding juga harus diberi kolom. Kolom-kolom inilah yang bakal menjadi struktur utama rumah tahan gempa.

Selain masalah penggunaan modul, kekuatan konstruksi juga diperoleh dari ukuran setiap tiang kolom. Tentu semakin besar ukuran kolom, maka semakin kuat juga biasanya.

Karena lebih kuat, maka jarak setiap titik kolom pun bisa semakin jauh. Rata-rata pada rumah tinggal, jarak titik konstruksi utama bangunan sekitar 3m.

Semakin rapat dan banyak tiang kolom tentu semakin baik. Namun di sisi lain boleh jadi semakin mahal pula ongkos pembuatannya.

Dalam hal kekuatan bangunan dan keselamatan penghuni, jumlah titik konstruksi ini boleh jadi tak ada "apa-apa"nya.

Keselamatan jiwa lebih penting dibanding harga pembuatan kolom.

Jadi, mulai sekarang, coba pertimbangkan konsep ini agar rumah tahan gempa. Selamat mencoba idea lovers.

Editor : Maulina Kadiranti