Melalui Astrid Ramli,Consumer Marketing ManagerPhilips Lighting CommercialPT Philips Indonesia, menjelaskan bahwa Lampu Philips CFL telah memenuhi semua standar keamanan Eropa. Standar tersebut memastikan bahwa lampu aman bagi konsumen. Selama satu dekade belakangan, Philips terus mengembangkan cara inovatif untuk meningkatkan kinerja lampu sekaligus mengurangi penggunaan merkuri.
Pada dasarnya, emisi dari lampu sangatlah kecil hingga hampir tidak ada pengaruhnya pada kulit manusia. Setiap hari kita lebih banyak terpapar radiasi dari alam daripada radiasi dari lampu.
Lampu fluorescent hemat energi mengandung sejumlah kecil merkuri yang diperlukan untuk memastikan efisiensi energi yang optimal dan tahan lama. Jumlah yang kecil ini tidak memiliki dampak bagi konsumen dalam penggunaan yang normal dan tidak ada merkuri yang dilepaskan pada saat lampu dinyalakan sehingga tidak berdampak bagi kesehatan. Merkuri yang terkandung di dalam CFL hanya seperempat dari merkuri yang dilepaskan ke atmosfir ketika menggunakan listrik untuk menyalakan lampu pijar.
Tingkat merkuri yang terkandung di dalam Philips CFL jauh dibawah standar yang ditetapkan pihak berwajib. Merkuri yang ada di dalam CFL dapat dikumpulkan setelah penggunaan dan didaur-ulang. Philips bekerja sama dengan pemerintah dan mitra industri untuk membangun program daur ulang dan mengedukasi konsumen. Selain itu, Philips juga menghadirkan solusi pencahayaan LED dan halogen yang tidak mengandung merkuri.
Foto: iDEA/Indra Zaka Permana