Berkiblat dari musibah yang terjadi di Bogor beberapa hari lalu, banyak hal yang perlu dievaluasi terutama dari segi tata bangunan rumah dan lahan. Rumah-rumah beton (hardskin) menjadi standar rumah huni sekarang ini. Namun di sisi lain, rumah beton riskan rusak bila terkena gempa.
Terdapat beberapa solusi jenis rumah tahan gempa yang bisa dijadikan pilihan. Penggunaan material yang lebih ringan dan sistem struktur bangunan tahan gempa dapat dijadikan solusi. Seperti yang diterapkan pada rumah-rumah tradisional Bali.
Teknik knockdownbisa jadi solusi. Pada teknik ini, kayu yang digunakan sebagai fondasi dan tubuh rumah dapat dibongkar pasang. Pada saat pemasangan, kayu harus dipastikan dapat saling menopang/menahan. Pada saat terjadi gempa, rumah kayu tradisional akan bergoyang, namun tidak menyebabkan rumah rubuh.
Meskipun rumah kayu ini tidak menggunakan dinding solid dari batu, ternyata fondasi dan struktur bangunan ini lebih kokoh. Untuk jenis bahannya, kayu kelapa bisa dijadikan pilihan, selain murah, kualitas dan teksturnya masih tergolong bagus. Ketahanannya bisa mencapai puluhan tahun dengan perawatan yang rutin dilakukan setiap 6 bulan sekali.
Untuk bagian atap, rumah tradisional ini biasanya menggunakan atap sirap dan alang-alang. material ini sangat ringan namun tahan hingga bertahun-tahun. Untuk atap alang-alang biasanya setiap 3 tahun harus diperbaharui, sementara atap sirap dapat tahan hingga 10 tahun. Atap bangunan ini hampir menutupi lebih dari setengah tubuh bangunan.
Dari segi strukturnya, atap berfungsi untuk melindungi kayu yang menjadi fondasi bangunan agar tidak terpapar cuaca secara langsung sehingga kayu lebih tahan lama.Rumah tradisional yang mewakili budaya arsitektur Nusantara kebanyakan tahan terhadap gempa.
Menurut Komang Tri Danayasa, pemilik BaleBali, material yang digunakan pun biasanya alami dan tidak memiliki campuran kimia terlalu banyak sehingga aman untuk kesehatan. Konsep kuno atau konsep yang sudah menjadi local wisdom dalam mendirikan bangunan tradisional dapat dijadikan inspirasi untuk membangun hunian tahan gempa dan ramah dengan lingkungan.
Foto : Dok.iDEA/Febrina Syaifullana
Sumber : Komang Tri Danayasa, BaleBali, Telepon : 085283544602-087880735300