Kolaborasi Seni, Arsitektur, dan Kehidupan di Pameran Karya Cosmas Gozali

Sabtu, 03 November 2012 | 02:59
Devi F. Yuliwardhani

Kolaborasi Seni Arsitektur dan Kehidupan di Pameran Karya Cosmas Gozali

Pagelaran karya Cosmas Gozali di Museum Nasional baru saja dibuka hari Jumat 2 November 2012 lalu. Pameran berlangsung hingga tanggal 4 November 2012. 25 karya Cosmas Gozali dan tim dipajang dalam penataan yang asyik untuk ditelusuri. Galeri yang terdiri dari gabungan komposisi material logam dan kayu ini menampilkan sosok yang transparan namun mencerminkan pergerakan yang dinamis.

Sama halnya seperti perjalanan Cosmas Gozali, seorang arsitek, pecinta seni, sekaligus juga seorang kepala keluarga yang telah 20 tahun berkarya di bidang arsitektur. Sebuah perjalanan yang belum panjang, namun sangat menggugah Cosmas untuk memberikan rasa sayangnya pada dunia arsitektur dengan cara berbagi pengalaman, melalui pameran karya dan peluncuran buku karya.

"Saya ingin berbagi pengalaman, dan ingin menyemangati generasi muda pecinta arsitektur, sehingga mereka terus semangat berkarya," ujar Cosmas di sela-sela peluncuran buku terbitan Serial RUMAH, Kompas Gramedia. Buku yang ditulis oleh tim Serial RUMAH ini adalah dokumentasi karya di balik proses penciptaan desain 25 proyeknya. Proyek itu mencakup proyek rumah tinggal, real estat, gedung perkantoran, dan proyek kompetisi.

SOUL of SPACE, itulah judul buku yang menjadi sebuah pernyataan kuat dari seorang arsitek yang sangat mencintai dunia arsitektur, sepenuh hati. Peluncuran buku ini dihadiri oleh kerabat arsitek, klien, pewarta, dan rekanan produsen yang sama-sama perhatian pada perkembangan dunia arsitektur.

Peluncuran buku ini seolah menjadi sebuah inisiasi baru bagi seorang arsitek yang ingin terus berbagi dan mengembangkan diri. Tiga tamu diundang menjadi kurator buku ini. Herpramtama dari Ikatan Arsitek Indonesia, Yandi Andri Yatmo, arsitek/akademisi dari Universitas Indonesia, dan Amir Sidharta, pengamat seni.

Bagi Herpramtama, buku ini menunjukkan Cosmas selalu bereksplorasi dan kontekstual dengan lingkungan. Karyanya juga selalu menyatu dengan karakter owner-nya. Yandi pun menilai bahwa karya Cosmas sangat konsisten dan berbenang merah sangat kuat. Permainan warna putih mencerminkan kanvas tempat berkarya. Sedangkan kurator seni, Amir Sidharta menilai karya Cosmas memiliki ciri modernisme yang kuat, seiring dengan latar belakang pendidikan dan awal karirnya di Austria.

"Saya sadar bahwa berkah pengalaman yang saya terima menjadi tidak berguna jika tidak berbuat lebih banyak lagi. Dalam waktu yang berjalan ini, saya berusaha semaksimal mungkin untuk membagi pengalaman dalam bentuk pendidikan informal," tegas Cosmas.

Foto: iDEA/Indra Zaka Permana

Tag

Editor : Devi F. Yuliwardhani