Menurut penelitian NAR's ( The National Association of Realtors) diketahui bahwa kesadaran akan brand perusahaan sebenarnya tidak memberikan dampak yang signifikan bagi para konsumen saat akan menentukan perusahaan real estate. Sebanyak 41% pembeli dan 39% penjual mengungkapkan bahwa apa yang dipilih oleh teman, tetangga atau keluarga sangat mempengaruhi pilihan mereka. Hanya 4% saja yang memang memilih perusahaan real estate dengan memasuki dan menelepon kantor real estate tertentu. Bagaimanapun, perusahaan real estate yang menghabiskan uang pada segmenadvertismentnyatanya dapat bertahan dalam posisinya, dimana brand dari perusahaannya akan mempengaruhi konsumen jika diletakkan pada "satu meja". Maksudnya, Ini semua dapat terjadi jika konsumen disuguhkan dengan pilihan antara satu perusahaan real estate profesional dengan lainnya, konsumen akan memilih perusahaan real estate yang dapat mempresentasikan perusahaan yang memang mempunyai nama. Penelitian NAR's kemudian menunjukkan kontradiksi terhadap klaim ini.
Internet telah membuka dunia yang baru bagi para profesional real estate untuk mem-brandmereka sendiri diantara ramainya konsumen yang mulai mencari informasi dari internet. Berdasarkan penelitian yang sama oleh NAR's diketahui bahwa 88% pembeli rumah menggunakan internet sebagai sumber informasi dalam proses pencarian rumah. Di posis kedua ditempati oleh agen real estate dengan presentase mencapai 87%.
Melihat fakta ini, beberapa perusahaan real-estate dengan sigap membawa perusahaannya menuju duniaonlinemelalui blogs, video,photo sharingdan optimalisasisearch engine. Lebih lanjut, peran jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Youtube, dan Pinterest akan meningkatkan interaksi antara konsumen dengan perusahaan real-estate menjadi lebih akrab. Situs seperti ini mengakomodasi konsumen untuk menemukan agen real estate secara online dan agen real estate dapat langsung terhubung dengan klien dalam jalur yang sama untuk mempromosikan brand dan bisnis meskipun kerjasama telah selesai.
Membutuhkan waktu beberapa tahun bagi industri real estate untuk membuktikan ini, namun kebanyakan dari mereka justru tampak acuh. Real estate adalah industri lokal. Ini juga merupakan industri "orang" dimana kenyataannya orang-orang melakukan bisnis dengan orang juga, bukan perusahaan. Brand ternama namun tidak dikelola dengan optimal dan cermat tentunya tidak akan bertahan lama juga. Sesuatu yang tidak berimbang akan membawa dampak yang signifikan bagi perkembangan perusahaan. Kombinasi pendekatan yang baik dengan metodeadvertismentyang tepat akan menjadi faktor penentu kesuksesan sebuah perusahaan.
"Brand memainkan peran yang signifikan dalam membantu konsumen menentukan pilihan dengan frekuensi publikasi produk dan servis, seperti makanan, pelayanan dan teknologi. Bagaimanapun, dalam industri yang spesifik dengan frekuensi transaksi yang rendah seperti penjualan residensial/rumah hunian, brand dikalahkan oleh pilihan pribadi dan pengalaman serta kesadaran mendalam para penjual lokal", Stefan Swanepoel, New York Times Best-Selling Author.
Foto : Dok.iDEA/Febrina SyaifullanaSumber :Keller Williams Realty diktat