Punya masalah dengan dinding rumah ? Jangan khawatir. Banyak kok solusi cepat dan mudah yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya. Jika dinding rumah retak rambut, ngompol, atau permukaannya tidak rata, cara cepat untuk mengatasinya adalah dengan menutupi dinding bermasalah dengan lukisan atau bingkai foto. Anda juga dapat meletakkan kabinet di depan dinding bermasalah, supaya kondisi dinding yang "cacat" itu tak terlihat.
Cara yang cukup praktis, namun membutuhkan proses lebih panjang, adalah dengan menggunakan wallcover. Jika dindingnya lembap, gunakan wallcover yang terbuat dari bahan tahan air seperti vinyl. Jika dindingnya tidak rata, pilih pelapis jenis woodchip paper. Bagian dalam pelapis ini diisi dengan keping kayu dan serbuk gergaji yang membuat permukaannya timbul. Sehingga jenis pelapis ini cocok dipakai untuk menyamarkan kondisi dinding yang bergelombang.
Sebenarnya, masih banyak siasat kreatif yang dapat kita lakukan untuk menutupi ketidaksempurnaan atau kekurangan dinding. Contohnya, seperti yang dilakukan Aida Zuraida. Desainer interior yang tinggal di Bintaro, Tangerang ini menutupi tampilan dindingnya yang kurang bagus dengan susunan kayu jati bulat. Olahan kayu-kayu itu memberi tampilan 3 dimensi yang unik dan atraktif!
Selain kayu, kita bisa membuat pelapis dinding 3 dimensi dengan material lain, seperti batu alam, fabric, gipsum, GRC (Glassfibre Reinforced Cement ), keramik, juga metal. Kuncinya adalah memainkan bentuk material tidak hanya berdasarkan panjang dan tinggi, tapi menambahkan unsur kedalaman, sehingga olahan material menjadi timbul. Tak melulu untuk menutupi dinding bermasalah, pelapis dinding 3 dimensi juga dapat kita aplikasikan untuk menciptakan vocal point yang unik dan memiikat dalam sebuah ruang atau bangunan.
Satu hal yang tak boleh dilupakan, bahwa jenis dan warna material serta desain dan pola pemasangan akan menentukan hasil akhir. Jika itu semua teraplikasi dengan baik, maka dinding yang semula cacat akan tertutup pelapis yang akan menambah nilai artistik hunian Anda.
Foto: iDEA/Richard Salampessy