Menurut Indra Setiawan, ST, GP selaku Techincal Consultant PT. Airkon Pratama, salah satu anggota Corporate Member of GBC Indonesia, mengungkapkan bahwa Green Building bisa dilihat dari 3 sisi, yaitu:
Penggunaan lahan yang efisien (Tidak merusak lingkungan/lahan hijau, memiliki fasilitas umum di sekitarnya sehingga mengurangi intensitas penggunaan kendaraan pribadi, dll)Penggunaan energi dan air yang optimal. Artinya tidak ada pemakaian energi dan air yang berlebih. Sebagai contoh lampu yang menggunakan sensor gerak dan sensor cahaya, sehingga apabila cahaya dari jendela sudah mencukupi atau di ruangan tidak terdeteksi gerakan, lampu akan otomatis mati.Material yang ramah lingkungan. Artinya bangunan-bangunan ini bukan hanya menggunakan material ramah lingkungan, tapi juga memerhatikancarbon footprintyang dihasilkan dari transportasi material tersebut.
Penggunaan lahan yang efisien (Tidak merusak lingkungan/lahan hijau, memiliki fasilitas umum di sekitarnya sehingga mengurangi intensitas penggunaan kendaraan pribadi, dll)
Penggunaan energi dan air yang optimal. Artinya tidak ada pemakaian energi dan air yang berlebih. Sebagai contoh lampu yang menggunakan sensor gerak dan sensor cahaya, sehingga apabila cahaya dari jendela sudah mencukupi atau di ruangan tidak terdeteksi gerakan, lampu akan otomatis mati.
Material yang ramah lingkungan. Artinya bangunan-bangunan ini bukan hanya menggunakan material ramah lingkungan, tapi juga memerhatikancarbon footprintyang dihasilkan dari transportasi material tersebut.
Pada intinya Green Building sebenarnya mengarah keHigh Performance Buildingyaitu efisiensi dan optimalisasi.
Foto : iDEA/Febrina Syaifullana