Ini Dia! Kota Paling Layak Huni di Dunia

Senin, 02 September 2013 | 02:00
Febrina Syaifullana (@vinna_mooo)

Ini Dia! Kota Paling Layak Huni di Dunia

Jakarta memang masih menjadi lokasi pilihaninvestasi properti di Asia, bahkan dunia. Namun, ibu kota Indonesia ini bukanlah kota layak huni (livablecity). Jakarta masih belum bebas dari banjir, sampah, kemacetan, masalah keamanan, dan polusi.

Menurut risetThe Economistyang dilansir Jumat (30/8/2013), Jakarta tidak termasuk kota dalam 60 peringkat pertama yang diprediksi bakal menempati posisi lebih atas. Sementara London dan New York menempati posisi 53 dan 56. Kedua kota ini memiliki masalah terorisme dan kriminalitas.

Lantas, kota mana yang paling layak huni? Dalam daftar "The Most Livable City in The World", media ini menyebut Melbourne sebagai kota paling layak untuk dihuni.Salah satu kota tersibuk di Australia ini menggeser Wina, Austria, dan pemenang abadi Vancouver, Kanada.

The Economistmembuat formulasi kota terlayak berdasarkan 30 faktor yang dikelompokkan dalam lima kriteria utama, yakni stabilitas, kesehatan, budaya dan lingkungan, pendidikan, dan infrastruktur. Melbourne terpilih sebagai pemegang tampuklivable citykarena infrastrukturnya terbangun dan terjalin dengan sempurna di setiap sudut kota. Selain itu, kota ini juga mendapat skor tertinggi untuk bidang kesehatan dan pendidikan.

Yang menarik, dan sekaligus menohok, adalah peringkat 10 besar justru didominasi Australia dan Kanada. Mereka menguasai tujuh peringkat, sementara tak satu pun kota perwakilan negara Amerika Serikat yang bertengger di posisi bergengsi. Selain Melbourne, Australia diwakili oleh Adelaide, Sydney, dan Perth. Adapun Kanada menempatkan Vancouver, Toronto, dan Calgary. Peringkat lainnya diduduki Helsinki (Finlandia) dan Auckland (New Zealand).

Kota denganskorterbaik cenderungmenjadikotamenengahdi negara-negarakayadengan kepadatanpenduduk yang relatif rendah. Hal inibisamendorongberbagai kegiatanrekreasitanpamengarah ketingkat kejahatantinggi ataubeban infrastruktur.

The Economistmemberikan skor kepada 140 kota yang disurvei dengan tingkatan berbeda sesuai tantangan gaya hidup yang berkembang di kota-kota bersangkutan.

Secara keseluruhan,hasil pemeringkatan tingkat layak huni initidak berubah banyakdari tahun ke tahun.Faktor terbesaryang memengaruhi bergesernya peringkat adalah kerusuhan sipil (sosial), seperti yang terjadi di Damaskus, Suriah. Kota ini jatuh ke peringkat terbawah.

Selain Damaskus, kota terburuklainnya adalahTeheran(Iran),Douala(Kamerun), danTripoli (Libya).

Sementara kota-kota lain yang juga sempat dilanda kerusuhan dan kekerasan tetapi telah mereda adalahBogota. Kota diKolombiainimencatat kenaikantertinggi, bergeser ke peringkat111. Hal ini tak lepas daripenurunanancamanterorisme,kekerasan, danpenculikan.

Bagaimana dengan kota "artifisial" seperti Dubai di Uni Emirat Arab? Ternyata, menurutThe Economist,posisinya naik tajam ke peringkat 77.

Sumber :www.economist.comvia properti.kompas.com

Tag

Editor : Febrina Syaifullana (@vinna_mooo)