Pengerukan Waduk Dikebut Antisipasi Banjir Jakarta

Rabu, 02 Oktober 2013 | 07:00
Devi F. Yuliwardhani

Pengerukan Waduk Dikebut Antisipasi Banjir Jakarta

Pengerukan dilakukan bertahap untuk mengembalikan fungsi waduk. Koordinator Normalisasi Waduk Pluit Heryanto, Senin (30/9), memperkirakan, endapan yang terakumulasi di Waduk Pluit di Penjaringan, Jakarta Utara, mencapai jutaan meter kubik. Kedalaman waduk seluas 80 hektar itu idealnya 7-10 meter. Namun, saat banjir melanda pada Januari 2013, kedalamannya hanya 1-3 meter.

Pada tahap pertama, lanjut Heryanto, pengerukan menyasar 20 hektar dengan kedalaman rata-rata 2 meter hingga Desember 2013. Sampai saat ini, seperempatnya terangkat (100.000 meter kubik).

Pada tahap ini, pengerukan diprioritaskan di sisi barat-selatan Waduk Pluit di Kampung Taman Burung Penjaringan, Jakarta Utara. Dari intake di mulut waduk, pengerukan terus ke hilir di sekitar rumah pompa Pluit.

Heryanto menambahkan, pengerukan diharapkan menambah kedalaman air hingga 4 meter. Dengan demikian, kapasitas waduk bisa bertambah hingga 2 juta meter kubik. Selain mengeruk endapan, normalisasi waduk juga ditempuh dengan mengosongkan area genangan yang selama ini dihuni warga.

Selain Waduk Pluit, pemerintah DKI Jakarta juga tengah menggenjot pengerukan 12 waduk di DKI Jakarta. Pengerukan ini ditempuh untuk memperbesar kapasitas waduk dan memaksimalkan peran waduk sebagai pengendali banjir. Pengerukan dilakukan di Waduk Ria Rio, Waduk Tomang Barat, Waduk Teluk Gong, Waduk Sunter, Waduk Bojana Tirta, Waduk Pedongkelan, dan Waduk Melati.

Selain ditumbuhi tanaman liar, sebagian besar waduk yang sedang dan akan dikeruk itu juga mengalami pendangkalan serius. Kapasitas waduk menurun sehingga tidak mampu menampung limpahan air dalam jumlah besar.

"Proyek ini ditargetkan rampung akhir 2013. Kami utamakan 12 waduk itu dulu. Selain kondisinya parah, juga menyangkut ketersediaan anggaran," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta Manggas Rudy Siahaan.

Dengan sejumlah langkah antisipasi banjir tersebut, Rudy yakin dampak banjir tahun ini tidak separah awal 2013. Meski begitu, harapan di atas sangat tergantung kepedulian warga dan pemangku kepentingan lain.

Sumber: http://megapolitan.kompas.com

Editor : Devi F. Yuliwardhani