Salah Kaprah AC Hemat Listrik

Kamis, 19 September 2013 | 04:00
Febrina Syaifullana (@vinna_mooo)

Salah Kaprah AC Hemat Listrik

AC denganlow wattagebelum tentu lebih hemat listrik bila dibandingkan dengan AC dengan watt yang lebih tinggi. Betul sih, konsumsi daya (watt) rendah, namun kemampuan AC mendinginkan ruangan juga rendah. Jika dibandingkan dalam ruangan ukuran sama, AC watt rendah akan lebih lama menyejukkan udara di ruangan ketimbang AC dengan watt lebih tinggi.

Cara yang benar untuk menghitung seberapa efisien penyejuk ruangan bekerja adalah dengan membandingkan rasioinputdanoutput. Untuk AC, nilai efisiensi biasanya dinyatakan dalam angkaenergy efficiency ratio(EER) dengan satuan Btu/Wh. Angka EER merupakan perbandingan antara kapasitas pendinginan dalam satuan Btu/jam (Btu/h) dan konsumsi daya dalam satuan watt (W). Semakin tinggi nilainya, artinya semakin hemat energi. Umumnya, AC hemat energi memiliki angka EER di atas 12.

Beberapa produsen AC tidak mencantumkan angka EER dalam produk mereka, melainkancoefficient of performance(COP). COP memiliki satuan W/W. Nah, untuk mengonversi COP ke EER, caranya dengan mengalikannya dengan 3,41 (EER = COP x 3,41). Kadang ada brosur produk AC yang mencantumkan nilai EER tapi dalam satuan W/W. Ini tidak tepat, untuk mendapatkan nilai EER yang sesungguhnya, kalikan dengan 3,41.

Berita baiknya adalah mayoritas produsen AC mencantumkan nilai EER atau COP pada brosur produknya. Selain itu, semua AC hemat listrik yang diiklankan memang memiliki EER yang tinggi, bukan hanya penggunaan dayanya rendah.

Berita buruknya adalah nilai EER atau COP bisa jadi tidak terstandarisasi. Perbedaan konfigurasi ruangan, temperatur dalam dan luar ruangan, cara pengambilan data, dan faktor-faktor eksternal lainnya di luar AC-nya itu sendiri bisa saja mempengaruhi nilai EER, terutama bagi AC inverter yang konsumsi dayanya dinamis. (*)

Foto: environment.nationalgeographic.com

Sumber: intisari-online.com

Tag

Editor : Febrina Syaifullana (@vinna_mooo)