Polyfoam dan Jaring Kawat Baja, Pengganti Beton di Masa Depan

Senin, 16 Juni 2014 | 08:10
Maulina Kadiranti

Polyfoam dan Jaring Kawat Baja Pengganti Beton di Masa Depan

iDEAonline.co.id - Beragam penemuan baru di bidang konstruksi mulai bermunculan. Salah satu material yang sudah digunakan dan menarik untuk disimak adalah polyfoamdan jaring kawat baja sebagai pengganti beton. Perpaduan kedua material tersebut tergabung dalam Expanded Polystyrene System (EPS).

EPS diperkenalkan di Indonesia di bawah nama dagang M Panel, hasil produksi anak perusahaan PT Modernland Realty Tbk, yaitu PT Modern Panel Indonesia. Material unik tersebut hadir dalam pameran Indobuildtech di Jakarta Convention Center, Jumat (13/6/2014).

Panel EPS terbagi menjadi tiga lapisan. Bagian tengah panel EPS terbuat dari polistirena (polystyrene) yang dilapisi kawat baja anti karat, dan kemudian ditutup kembali dengan plaster.

Material polyfoamberada pada bagian tengah panel EPS. Material ini bisa didesain dengan kepadatan dan ketebalan sesuai kebutuhan. Penggunanya bisa memperolah panel EPS dengan kepadatan antara 15 sampai 35 kg/m3, dengan ketebalan antara 40 sampai 320mm.

Sementara itu, jaring kawat baja yang mengelilingi polyfoamdilapisi pula oleh galvanis dan dilas di kedua sisi panel EPS. Kawat ini saling terhubung. Diameter kawat baja yang digunakan bervariasi, mulai dari 2,5 hingga 3 mm. Kawat baja tersebut memiliki kekuatan tarik lebih dari 600 MPA.

Sebetulnya, panel EPS tidak kalah kokoh dengan dinding beton. Bahkan, panel EPS dirancang khusus untuk menahan beban, menahan suhu, dan menahan struktur bangunan. Jadi, meski lebih ringan dari dinding beton, panel EPS lebih kokoh.

Tidak heran, panel-panel semacam itu bisa menjadi alternatif di masa depan. Panel pengganti betonini pun sudah digunakan untuk rumah-rumah pribadi dan ritel di beberapa lokasi.

Menurut keterangan tertulis dari PT Modern Panel Indonesia, panel mereka sudah digunakan untuk rumah pribadi di Pondok Kopi, Kelapa Gading, Tangerang, bahkan messatau asrama di Balikpapan, dan ritel di Bandung.

Sumber: properti.kompas.com

Editor : Maulina Kadiranti