Comma: Hadirkan Ruang Untuk Kolaborasi

Jumat, 20 Desember 2013 | 04:00
Devi F. Yuliwardhani

Comma Hadirkan Ruang Untuk Kolaborasi

Comma, coworking space pertama di Indonesia, menghadirkan satu ruang sebagai kantor yang bisa digunakan untuk beragam perusahaan. Kantor ini dirancang untuk menghasilkan kolaborasi antar penggunanya.

Coworking spacesendiri merupakan ruang kerja yang digunakan bersama-sama tetapi tidak harus berasal dari organisasi yang sama. Sebagian besar orang yang bekerja di sini adalah orang-orang yang membangun bisnis mereka.

Hal tersebutlah yang ingin difasilitasi oleh keenam penggagasnya, Ario Pratomo, Dondi Hananto, Dodong Cahyono, Michael Tampi, Rene Suhardono, dan Yoris Sebastian.

Dengan definisi tempat kerja yang berbeda, desain kantor ini pun tidak sama dengan kantor lainnya. Jika kantor kebanyakan menyediakan ruang-ruang pribadi, Anda tidak akan menemukan hal tersebut di Comma.

Tempat ini berkonsep open planatau tanpa sekat. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tempat untuk membangun networking. Dari situ, hadir satu bentuk komunitas di tempat ini.

"Nah, coworking space selain itu (tempat bekerja) tangible-nya, intangible-nya itu menghadirkan komunitas. Jadi, tujuannya untuk (memfasilitasi) companyatau beberapa individual yang mau kerja dengan jumlah kepalanya yang masih sedikit," pria yang akrab disapa Ario ini menjelaskan.

Selain berkonsep open plan, untuk menghadirkan nuansa yang baru, desain kantor dibuat playful.

Dalam merancang Comma, Gabi, sapaan Osrithalita Gabriela, membagi Comma ke dalam dua zona. Kedua zona itu adalah area kerja dan area refreshing. Area kerja ditandai dengan perbedaan pola dan material lantai yang berupa parket.

Kemudian untuk area refreshing, digunakan material berupa karpet yang berwarna hijau. Area ini ditujukan untuk kegiatan-kegiatan bersantai.

Di area ini terdapat pantry,wall of networking, dan tempat untuk bermain. Area ini kemudian menjadi area favorit setelah jam lima sore.

Jika Anda bosan bekerja di ruangan yang itu-itu saja, Anda mungkin bisa berpindah ruang kerja ke sini.

Editor : Devi F. Yuliwardhani