EXO: Solusi Rumah Murah dan Efektif Pasca Bencana

Rabu, 12 Maret 2014 | 05:30
Maulina Kadiranti

EXO Solusi Rumah Murah dan Efektif Pasca Bencana

Desainer Michael McDaniel membuat tempat berlindung bernama Exo Housing System, sebuahsolusi rumah murah dan efektif pasca bencana.Sebagai bentuk protes akan kinerja pemerintah saat menangani bencana Badai Katrina di Amerika Serikat.Sebagai penduduk asli Mississippi, McDaniel tahu betul bagaimana penduduk tepi sungai harus berhadapan dengan banjir dan badai dari daerah teluk.

Menurut McDaniel, Exo jauh lebih unggul dibanding solusi yang ditawarkan Federal Emergency Management Agency (FEMA, agensi milik pemerintah Amerika Serikat terkait mitigasi bencana, persiapan, respon, pendidikan, hingga sumber referensi terkait bencana). Setiap Exo dibangun hanya dengan biaya seperempat dari dana yang dibutuhkan FEMA (sekitar Rp 57 juta).

Exo sebagai sebuahsolusi rumah murah dan efektif pasca bencanaadalah tempat untuk berlindung, konsepnya sama dengan tenda, namun lebih aman bagi korban bencana.Cangkang bagian atas dibuat dari aluminium, sementara bagian alasnya dibuat dari besi. Meski tidak disebutkan detailnya, namun McDaniel menyatakan bobot Exo relatif ringan dan bisa dibangun dengan tangan kosong, dipindahkan, dan menjadi rumah sementara yang aman.

Hanya butuh dua menit untuk membangun tempat tinggal berukuran 7,4m2ini. Setiap Exo pun bisa ditumpuk dan dipindahkan sesuai kebutuhannya. Satu truk bisa membawa 20 Exo, cukup untuk menampung 80 pengungsi.

McDaniel mendapatkan ide ini saat ia sedang menikmati segelas kopi. Ketika cangkir kopi kosong tertelingkup, cangkir tersebut menjadi cangkang dan bisa ditumpuk. Dari sanalah, ide Exo lahir. McDaniel kemudian membangun perusahaan bernama Reaction dan memproduksi Exo, sebuahsolusi rumah murah dan efektif pasca bencana.

"Saya menemukan solusi terbaik adalah teepee, seperti yang digunakan oleh suku-suku nomaden di Midwest," ujarnya. "Cukup menakjubkan. Ini adalah struktur yang sangat portabel dan komunal."

Kini, struktur karyanya tengah dipajang dalam festival SXSW.Indiegogopun tengah melakukan kampanye untuk mengumpulkan dana agar prototipe bisa dikirim ke seluruh dunia.

Sumber: properti.kompas.com

Editor : Maulina Kadiranti