Pembeli Apartemen Hindari Pembayaran via Kredit

Jumat, 13 Juni 2014 | 12:10
Maulina Kadiranti

Pembeli Apartemen Hindari Pembayaran via Kredit

iDEAonline.co.id -Pembeli yang memanfaatkan fasilitas pembayaran apartemen viakredit pemilikan apartemen (KPA) mengalami penurunan. Penurunan itu diketahui, terutama pada proyek-proyek baru pasca diberlakukannya aturan Bank Indonesia mengenai rasio kredit terhadap agunan (LTV).

Penurunan terjadi 30 persen hingga 50 persen. Sebagai gantinya, pasar lebih memilih melakukan pembayaran apartemensecara tunai keras atau tunai bertahap.

Proyek Saveria Apartment yang dikembangkan Sinarmas Land Group, contohnya. Menurut Managing Director Corporate Strategy and Services, Ishak Chandra, 50 persen di antara 649 unitnya dibeli secara tunai keras dan tunai bertahap. Adapun sisanya menggunakan KPA.

Salah satu konsumen, yakni Maria Rugaya, yang membeli unit tipe studio 24 meter persegi seharga Rp 306 juta, membayar secara tunai bertahap 36 kali."Membeli apartemen atau properti lain saat ini secara tunai jauh lebih murah dibandingkan membeli melalui KPA atau KPR," ujarnya kepadaKompas.com,Kamis (12/6/2014).

Tak hanya pada proyek apartemen murah, proyek apartemen menengah ke atas pun demikian. Angelo Tower di dalam pengembangan Kota Kasablanka milik PT Pakuwon Jati Tbk, misalnya, sekitar 92 persennya terserap secara kontan dan kontan bertahap.

Direktur PT Pakuwon Jati Tbk, Ivy Wong, mengatakan bahwa sejak peraturan baru BI muncul tidak ada lagi pembeli yang menggunakan KPA. Sampai proyek selesai pengerjaannya, barulah ada pembeli memanfaatkan fasilitas kredit.

"Tahun ini KPA turun 30-40 persen. Mereka sudah alihkan ke tunai keras dan installment kepada pengembang sebanyak 36 kali. Demikian yang terjadi pada Angelo Tower," tambah Ivy.

Sementara itu, pada apartemen yang sudah rampung konstruksinya, lanjut Ivy, komposisi pembeli yang membayar kontan dan mencicil adalah seimbang, 50:50."Banyak orang menghindari KPA karena lebih mahal. Sementara dari sisi pengembang, uang masuk menjadi lebih lama dan tidak bisa seratus persen. Hanya turun 30 persen dan itupun bertahap," tandas Ivy.

Sumber: properti.kompas.com

Tag

Editor : Maulina Kadiranti