Warna Cat Yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan Untuk Rumah Sakit

Senin, 30 Maret 2015 | 05:09
idea

Warna Cat Yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan Untuk Rumah Sakit

iDEAonline - Warna memiliki pengaruh cukup besar bagi seseorang.

Dengan pemilihan warna yang pas pada ruang seseorang dapat berada di dalamnya dengan merasa nyaman.

Dilihat dari sisi psikologi warna pun memiliki karakter sendiri.

Kenapa seperti itu? Semua ada alasannya. Warna sangat penting digunakan dalam proses pemulihan pasien rumah sakit.

Warna memiliki efek terapeutik yang mampu membantu pemulihan psikologis dan menunjang kesehatan fisik.

60 persen manusia menggunakan Orbitofrontal Cortex yang memungkinkan mereka menyerap informasi lewat visual," ujar Efnie pada seminar bertajuk "Psychology of Color: Hospital & Health Facility" saat Design Week 3.1 di Jakarta Convention Center.

Do’s

1. Warna Putih

Warna ini mampu memunculkan suasana damai dan tenang.

Tak hanya itu, warna putih juga dapat memberi kesan rapi, kebersihan serta sehat.

Efek yang ditimbulkan warna putih akan membuat pasien merasa tenang sehingga mampu membantu masa pemulihan.

3. Warna biru.

Warna biru mampu memberi sensasi ketenangan dan dapat menyampaikan efek penyembuhan pada anak.

Don’t’s

1. Warna merah

Penggunaan warna merah pada properti rumah sakit, terutama area klinikal tidak direkomendasikan. Karena warna merah identik dengan darah sehingga dapat memberikan perasaan traumatik pasien.

“Sebaiknya dihindari penggunaan warna merah untuk desain properti rumah sakit. Warna tersebut identik dengan darah yang merugikan pasien, dokter, serta staf perawat,” ujar Dewan Pembina Himpunan Desain Interior Indonesia (HDII), Dina Hartadi.

2. Warna hitam

Selain merah, warna hitam juga sebaiknya dihindari. Menurut Dina, warna hitam menyimbolkan kematian yang merupakan hal negatif dalam kegiatan rumah sakit.

Dina melanjutkan, pengelola rumah sakit sebaiknya memilih warna-warna pastel yang lembut, karena warna tersebut tetap dapat disesuaikan dengan fungsi ruangan dalam rumah sakit.

Editor : Maulina Kadiranti