iDEAonline.co.id - Penghematan energi menjadi isu yang berkembang seiring meluasnya kesadaran akan krisis energi global. Konsumsi energi yang berbanding lurus dengan biaya akan menjadi perhatian utama. Lalu, yang terjadi adalah penghematan besar-besaran di semua aspek termasuk juga pada bidang bangunan, baik dari segi arsitektur dan desain.
Sehingga, tren futuristik yang dahulu banyak diprediksi untuk desain bangunan, justru muncul kecenderungan desain yang merespon alam dan mengapresiasi segala sesuatu yang serba natural: Tropical Unfinished. Ya, mengekspos material sehingga tampil apa adanya dan membawa suasana alam menjadi lebih diapresiasi. Jika dicari kata kuncinya, desain tropis dan unfinished yang akan mendominasi tren desain ke depannya.
Ciri paling kental yang dapat dilihat dari desain tropis adalah adanya interaksi antara ruang dalam dengan ruang luar. Caranya, memasukkan ruang luar ke dalam dan membawa ruang dalam ke luar; memperhatikan efisiensi bentuk bangunan yang dicapai dari bentuk visual, pola sirkulasi, hingga layout yang efisien; serta kental dengan suasana alam yang diwujudkan dalam kehadiran pepohonan dan penggunaan material-material yang menampilkan karakter alam.
Menurut Rich, raw material yang diaplikasikan dalam bangunan menunjukkan bahwa suatu hal yang sederhana juga dapat menjadi indah. Material dengan biaya rendah juga dapat terlihat mewah. Ini semua dapat terjadi karena raw material menunjukkan proses pembentukannya kepada siapapun yang jeli melihat. Lalu, bagaimana untuk menampilkan suasana tropical unfinished di rumah? Mudah! Ekspos matrial, hadirnya cahaya dan udara alami, serta terdapat tanaman. Jadi, selamat datang tren desain interior 2017: Tropical Unfinished!
Foto Adeline Krisanti
Properti Realrich Sjarief, RAW Architecture
Arsitek Realrich Sjarief, RAW Architecture