iDEAonline – Cahaya matahari masih terang menyinari, tetapi gemercik air terus terdengar jatuh di taman tengah.
Panas yang menyengat kala siang juga tak terasa. Hanya kesejukan yang ada saat bersantai di Hotel Rumah Turi, Solo, Jawa Tengah.
Air yang terus jatuh dari atap layaknya sebuah tirai besar yang menghalau panas. Tiap tetesan air hujan menyerap panas mendinginkan ruang di seluruh bangunan.
Inilah hujan buatan, cara mendinginkan ruang yang alami namun sangat efisien dan hemat energi.
Air untuk hujan buatan ini bukan sembarang air bersih yang lantas dibuang-buang. Air yang digunakan merupakan air limbah yang telah didaur ulang.
Hujan buatan tersebut berasal dari air limbah yang diolah ulang secara alami. Jadi, air limbah difilter dengan lapisan batu kerikil, pasir, ijuk, serta tanaman akar wangi.
Air untuk hujan buatan tersebut ditempatkan pada bilik-bilik yang tertanam dalam tanah, yang kemudian dialirkan ke bak penampungan.
Sebenarnya banyak metode yang bisa dipakai untuk filterisasi. Jadi, pemilihan untuk filter ini hanya merupakan salah satu metode yang kita pilih dan kita coba,” ujar Paulus Mintarga, perancang Rumah Turi.
Keberadan hujan buatan di sekeliling taman telah mampu mendinginkan ruang-ruang dalam bangunan. Imbasnya, pemakaian pendingin udara buatan (AC) dapat diminimalkan.
Kinerja mesin AC juga tak terbebani karena suhu sekitar sudah turun. Listrik menjadi lebih hemat!
Totalitas Rumah Turi dalam efisiensi energi ini mendapat hadiah setimpal. Pada tahun 2012, Rumah Turi mendapatkan penghargaan Asean Best Practices for Energy Efficient Buildings untuk kategori bangunan tropis.
Yuk coba membuat hujan buatan untuk mendinginkn ruang di rumah!
Properti: Rumah Turi Eco Hotel, Solo, Jawa Tengah
Arsitek: Paulus Mintarga