Wow! Kini Orang Benar-benar Bisa Tinggal di Mal

Jumat, 05 Mei 2017 | 05:30
idea

Dalam mal ini berubah fungsi menjadi 48 apartemen mungil.

iDEAonline – Orang yang terlalu sering ke mal kerap diledek “tinggal di mal”. Tapi sekarang, orang benar-benar bisa tinggal di mal!

The Arcade Providence merupakan mal tertua di AS, yang dibangun nyaris 200 tahun lalu.

Sebanyak 48 toko yang dulu memenuhi mal ini, kini berubah fungsi menjadi 48 apartemen mungil.

Gedung tua 3 lantai ini memiliki desain arsitektur Yunani dengan kolom-kolom besar dan atrium besar di tengahnya. Renovasinya dikerjakan oleh Northeast Collaborative Architects.

Dua lantai teratas dirombak menjadi unit-unit apartemen mungil, dengan luas per unitnya sekitar 20 m2 sampai 25 m2. Sementara lantai paling bawah merupakan toko-toko, bar, dan restoran.

Karena sudah lengkap, penghuni baru cukup membawa koper ketika pindah.
Masing-masing unit apartemen ini dirancang dengan lengkap, hingga boleh dibilang, penghuni baru cukup membawa koper ketika pindah ke dalamnya.

Di apartemen bekas mal ini, setiap unit apartemen dilengkapi dengan 2 buah tempat tidur yang di bawahnya difungsikan sebagai lemari, meja dapur, sofa, TV 50 inci, juga kamar mandi.

Dapurnya sendiri memiliki lemari es, bak cuci, mesin cuci piring, serta microwave. Tidak ada kompor di sini, dengan peritimbangan, penghuni bisa makan di luar.

Di lantai paling atas, mal yang kini jadi apartemen ini dilengkapi dengan mesin-mesin permainan dan TV.

Sementara, di lantai dua, terdapat mesin cuci plus pengering, serta tempat menyimpan sepeda serta benda-benda lain yang tidak muat di dalam apartemen.

Lantai paling bawah merupakan toko-toko, bar, dan restoran.
Mal yang dulunya disebut Westminster Arcade dibangun tahun 1828. Dulu, mal ini hanya beoperasi 2 jam setiap harinya, dari pukul 11 sampai 1 siang.

Di tahun 1976, bangunan ini dinyatakan sebagai salah satu National Historic Landmark.

Karena tidak ada lift, pengunjung enggan ke lantai 2 dan 3. Dan karena semakin sepi, mal ini ditutup tahun 2008.

Mengubah bangunan mal menjadi apartemen mungil dipandang sebagai ide yang bagus, karena membantu tersedianya tempat tinggal dan harga sewanya terjangkau.

Dibanngun pada 1828, mal ini bergaya Yunani.

Sumber: businessinsider.com

Editor : Fransisca Wungu