Rumahguide - Flek pada dinding yang menyerupai “ompol” membuat tampilan ruang jadi tak menarik. Bila dibiarkan tak segera ditangani, memicu timbulnya jamur di area yang terkena flek tersebut.
Menurut Kelvin Tjendar, Marketing Communication PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, flek pada dinding terjadi karena masih adanya sisa-sisa uap air yang terjebak di dalam lapisan acian.
Pekerjaan pengecatan yang dilakukan secara terburu-buru membuat keluarnya uap air dari lapisan acian yang belum optimal. Selain itu, flek “ompol” ini juga disebabkan karena dinding lembap akibat ada celah di antara dinding, yang membuat air dapat dengan mudah masuk di dalamnya.
Masalah flek pada dinding ini harus segera ditangani karena bila dibiarkan secara terus-menerus akan menambah masalah baru yang berimbas pada membengkaknya biaya renovasi.
Racikan adonan semen yang pas dan pengerjaan yang tepat merupakan kunci sukses dalam menghasilnya bangunan berkualitas. Nah, untuk mencegah masalah flek tersebut, pastikan Anda sudah melakukan langkah-langkah di bawah ini.
1. Gunakan air bersih (tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau) sebagai campuran pekerjaan adukan dinding. Karena, kualitas air juga memengaruhi kualitas adonan semen.
2. Untuk pekerjaan pasangan gunakan perbandingan semen: pasir, 1:3 sampai 1:6, tergantung jenis pasir dan bagian dinding.
3. Hindari pemakain air secara berlebihan, batasi jumlah air sekitar 50% dari jumlah semen atau secara visual bisa dilihat dengan tidak adanya air yang menggenang pada campuran, baik untuk pasangan maupun beton.
4. Pastikan tidak ada kebocoran pada pipa yang ditanam dalam dinding
5. Hindarkan kebocoran atap yang menyebabkan air mengalir melaui dinding.
6. Pastikan tidak ada retak pada bagian terluar dinding/acian.
7. Untuk beton struktur ringan bisa menggunakan perbandingan semen : pasir : kerikil/batu pecah= 1:2:3 atau 1:1 ½:2
TeksSelvia Martiani, Nia Irawan
LokasiKediaman Wildas – Ida, Bukit Cimanggu City, Bogor