Rumahguide - Beberapa penelitian menyebutkan bahwa setiap orang rata-rata melepaskan 1,5 juta sel kulit mati per jam dan mengeluarkan keringat 0,9 liter setiap hari, termasuk saat tidur.
Padahal, hampir setiap orang menghabiskan waktu tidur di atas kasur sebanyak 8 jam, bahkan lebih.
Selama kurun waktu itu, tubuh kita selalu bersentuhan dengan perlengkapan kasur, seperti seprai,badcover, bantal, dan guling.
Bisa dibayangkan, selama kita tidur, puluhan juta sel-sel kulit mati yang rontok dapat menempel di seluruh perlengkapan tidur tersebut.
Apabila tidak dijaga kebersihannya, lokasi ini bisa menjadi sumber penyakit dan tumbuh kembangnya bakteri jahat yang mengganggu kesehatan Anda.
Bahayanya Kasur Kotor
Kasur kotor ternyata mengundang banyak penyakit.
Tak hanya bakteri dan kuman yang menghampiri, kasur kotor bisa menjadi tempat tumbuh kembangnya binatang seperti kutu.
Ada dua jenis kutu yang tumbuh subur di kasur, yaitukutu busuk (bed bugs)dan tungau (dust mite).
kutu busuk biasanya sering terlihat di lipatan-lipatan kasur.
Yang bahaya dari kutu ini adalah gigitannya yang mengeluarkan zat anaestesi (ba’al) dan memakan darah manusia.
Zat ini bisa bikin Anda alergi dan kemerahan pada kulit.
Sementara, untuk tungau yang berbahaya bukan hewannya tapi kotorannya.
Tungau ini hidup dari memakan serpihan sel kulit mati manusia.
Jika Anda malas membersihkan kasur, dipastikan akan ada jutaan tungau yang menemani tidur Anda.
Kotoran mereka dapat menjadi pemicu asma, pilek/bersin, gatal-gatal,scabies, dan bengkak pada kulit
Perhatikan Kebersihannya!
Pertama. Bersihkan debu sering-sering dengan pengisap debu.
Kedua. Lindungi tempat tidur dengan melapisi kasur dan bantal dengan pelindung antitungau. Hal ini akan menghalangi tungau dan mencegah menumpuknya kotoran tungau debu.
Ketiga. Rencanakan untuk mencuci benda-benda tekstil dalam rumah tangga (perlengkapan tempat tidur, sarung bantal, gorden, selimut, dan lain sebagainya) tiap 1-2 minggu sekali. Gunakan air paling panas yang tidak akan merusak kain untuk membasmi tungau debu yang terlihat.
Keempat. Gunakan alat pembersih debu atau kain lembap untuk menghindari timbulnya kotoran tungau dan alergen. Jika Anda alergi dengan tungau debu, pakailah masker ketika membersihkan debu untuk menghindari terhirupnya penyebab iritasi.
Kelima. Gunakan alat dehumidifier (alat untuk menurunkan kelembapan ruangan) untuk menjaga tingkat kelembapan di rumah pada level 50 persen atau di bawahnya. Anda bisa menggunakan pendingin ruangan untuk menjaga rumah tetap sejuk, yaitu alat pencegah tungau debu lainnya.
Keenam. Gantilah karpet dengan lantai kayu atau ubin, dan singkirkan benda-benda tekstil sebisa mungkin. Gunakan perlengkapan tempat tidur yang terbuat dari bahan sintetis daripada yang berisi bulu dan turunkan gorden-gorden.
TeksIrfan Hidayat, Nia Irawan