Rumahguide - Pernahkah Anda mengunjungi beberapa kafe ternama yang tersebar di sudut kota? Mungkin Anda akan merasa familiar dengan pemandangan ini: dinding dihiasi ilustrasinyeniberaneka warna. Bahkan, dinding-dinding ini dapat menjadifocal pointyang memikat pengunjung untuk mengeluarkansmart phonedari saku, lalu mulai berfoto-foto.
Ya. Sama halnya dengan tren fesyen yang berputar bak roda, dinding lukis—atau yang biasa disebut dengan mural—memang tengah menjadi tren interior kembali. Padahal, sebenarnya mural telah dikenal sejak zaman prasejarah.
Terdapat lukisan gua di Lascaux, bagian selatan Perancis. Diduga, lukisan gua ini diciptakan sejak 31.500 tahun lalu oleh manusia prasejarah sebagai cara berkomunikasi dan menyimpan memori. Sesuai perkembangannya, para seniman Eropa di abad pertengahan sering mengaplikasikan mural pada dinding dalam bangunan, khususnya pada bangunan-bangunan bergaya Baroque, Rococo dan Renaissance.
Di masa lalu, mural klasik memang lebih sering menghiasi ruang dalam. Namun, beberapa tahun belakangan, mural menjadi salah satu media masyarakat urban untuk beropini di jalanan dan ruang luar lainnya—khususnya menyangkut kasus sosial dan politik. Oleh karena itu, banyak seniman mengkategorikannya sebagaistreet art, atau seni jalanan. Tak jarang orang menyamakannya dengan grafiti. Meskipun kenyataannya, grafiti lebih banyak berperan dalam kata-kata dibandingkan gambar.
Aliansyah Caniago, seorang seniman yang sering berkutat dalam dunia mural, mengungkapkan bahwa proses pembuatan dinding lukis di interior bersifat lebih privat. “Biasanyasihtergantung pada selera pengguna atau penghuni ruang, bedabangetsama mural dioutdooryang harus memikirkan konteks lingkungan,” ucap Alin—panggilan akrab dari Aliansyah.
Ketika proses melukis dinding, biasanya Alin berusaha mengenal karakter penghuni dulu, baru menyesuaikannya dengan karakter interior. “Rumitnya, saat melukis mural di dalam ruang, saya harus memikirkan konsep yang spesifik, berhubung para penikmatnya pun spesifik pula, kan?” ujar pria yang mengenyam pendidikan di Jurusan Seni Murni Institut Teknologi Bandung ini.
Layaknya bidang seni lainnya, mural selalu berkembang sesuai zaman. Meskipun medianya selalu sama, yakni bagian dinding atau tembok bangunan, bahannya bisa bermacam-macam. “Bahkan, saya pernah lihat mural yang memakai kaca warna-warni juga, lho! Biasanya sih, material-material seperti itu menyesuaikan dengan konsep interior di sekelilingnya,” ucap Alin menjelaskan.
Ingin menggunakan dinding lukis atau mural di salah satu area rumah Anda? Atau, bahkan, Anda ingin mencoba membuatnya sendiri, demi menyalurkan bakat seni Anda? Dalam uraian berikut, Tabloid RUMAH akan membagikan sejumlah langkah, tip serta trik yang bisa Anda lakukan dalam proses pembuatan dinding lukis di rumah Anda. Selamat mencoba!
Alat dan Bahan
Berikut adalah alat dan bahan yang harus Anda siapkan sebelum membuat lukisan di dinding rumah Anda.
1. Cat dinding interior (3 warna primer, 1 warna netral dan cat warna dasar).
2. Kuas beragam ukuran. Anda juga bisa menggunakan spons atau alat lain untuk menyapukan cat, tergantung kreasi Anda.
3. Isolasi kertas.
4. Wadah cat.
5. Kapur tulis.
6. Ampelas (dibutuhkan bila cat dinding semula kotor dan tidak rata).
Langkah Pembuatan
Jangan sampai Anda salah langkah, agar proses pembuatan dinding lukis berjalan lancar, tepat guna, dan tidak mengganggu fungsi ruang lainnya.
1.Tentukan tema dan konsep lukisan di dinding. Sesuaikan dengan fungsi ruang, suasana yang ingin dicapai dan karakter penghuni ruang.
2. Sebelum melukis dinding, buat sketsa kasar dulu di kertas, agar ada bayangan hasil akhir.
3. Bersihkan dinding yang akan Anda lukis. Gunakan ampelas bila ada bagian dinding dengan cat yang tidak rata. Bila ada dinding berlubang, tambal dulu dengan menggunakan acian.
4. Pasang isolasi kertas di sisi kiri dan kanan dinding agar tidak terkotori cat. Tutupi pula furnitur di sekitarnya dengan kertas koran.
5. Sapukan cat dasar pada bidang yang akan Anda lukis.Tunggu sampai mengering.
6. Gambarkan dulu sketsa yang sudah Anda rencanakan dengan kapur tulis, agar mudah diperbaiki bila ada kesalahan.
7. Bila Anda ingin mengaplikasikan aneka warna ke dalam lukisan dinding, Anda bisa bereksperimen dulu dengan mencampur 3 warna primer dan 1 warna netral hingga menghasilkan warna baru.
8. Mulai warnai dinding tersebut sesuai dengan garis sketsa yang sudah Anda gambarkan. Sapukan cat tersebut dengan hati-hati.
Tip dan Trik
Lukisan dinding atau mural adalah bagian dari kesenian. Jadi, tidak ada pakem tertentu yang membatasi pembuatan karya seni ini. Berikut adalah beberapa tip yang bisa Anda lakukan, di luar langkah-langkah pembuatan yang lumrah dilakukan.
1. Bosan dengan material cat? Anda bisa juga mengaplikasikan mural dengan material lain, salah satunya kaca. Gunakan material-material yang mudah dibersihkan, mengingat lukisan dinding ini dibuat secara detail.
2. Ingin mudah mengganti-ganti mural, agar tak merasa bosan? Aplikasikan cat khususblackboarddi dinding Anda. Anda bisa menorehkan jiwa seni Anda dengan media kapur, yang mudah dibersihkan. Dinding seperti ini juga bisa jadi sarana corat-coret bagi anak Anda. Tak perlu takut kotor, kan?
3. Anda bisa juga menggunakan teknik stensil yang mempermudah pelukisan dinding ini. Buat dulu mal atau cetakannya, lalu sapukan cat di atas cetakan-cetakan tersebut.Voila!
4.Anda juga bisa menggunakan spons, daun-daun kering, atau bahkan alas sandal jepit untuk membuat karya lukisan dinding Anda tampak beragam. Tekstur yang dihasilkan pun menjadi variatif dan tidak monoton.
TeksCandella Sardjito, Nia Irawan
Lokasi Le Cafe Goumand, Jalan Gunawarman No. 65, Jakarta Selatan Pelukis Mural L.K. Bing