Rumahguide - Desainrumah ini tampil unik dengan aksen tiang miring yang menopangnya. Adalah Santo dan Mila, pasangan yang berada di balik keunikan hunian 2 lantai ini. Mereka mengaku memang ingin membangun sebuah hunian yang unik dan berbeda. Ide membangun tiang di sekeliling rumah ini pun terbersit begitu saja, tanpa memperhatikan faktorstyleataupun fungsi dari elemen tersebut.
“Waktu itu saya berpikir, kayanya lucu juga ya kalau kita buat rumah ditopang tiang-tiang di sekelilingnya. Kesannya unik dan tidak ada di rumah-rumah sekitar sini yang pakai,” ucap Mila memulai cerita.
Benar saja, rumah mereka langsung menjadi pusat perhatian di lingkungan perumahan tersebut. Bukan hanya berkat tiang penopang itu saja. Keberadaan taman hijau berkontur pun semakin membuat hunian tersebut tampak menarik.
Bali Inspirasi Taman Berkontur
Taman berkontur yang diterapkan di hunian ini seolah mengingatkan kita akan pertanian padi yang kerap ditemui di bukit, dengan menggunakan metode tanah berundak. Inspirasi pembuatan taman ini, diakui Mila didapatkan dari sistem pertanian padi yang ia temui di Bali.
“Inspirasi itu saya dapat ketika mengunjungi pulau Bali dan langsung suka dengan konsep pertanian di sana yang menggunakan metode terasering,” ujarnya lagi.
Jatuh cinta pada pola tanah berkontur tersebut, Mila pun menerapkan pola tersebut pada taman mini di rumahnya. Ibu dua anak ini memang sangat menyukai tanaman. Tidak heran ia menerapkan konsep hunian hijau pada rumahnya.
Fungsi Rangkap
Tak hanya fasad dan taman mini yang tampil memikat, masuk ke dalam rumah, kita akan disuguhi ruang demi ruang yang memberikan kesan nyaman pada siapa saja yang singgah. Ruang tamu misalnya, meski tampak kecil, ia dapat memberikan rasa nyaman dan hangat berkat adanyawallpaperdan furnitur dengan aplikasitonewarna krem yang lembut.
Kehadiran karpet berbulu dengan warna senada pun ikut membangkitkan aroma ketenangan. Astri Kania, desainer interior yang menggarap proyek rumah Mila ini sengaja memberikan aksen warna-warna ini dengan kombinasi kaca agar kesan luas dan lega dapat tercipta.
Setelah ruang tamu, akan ditemukan 3 ruang yang disatukan, yakni ruang makan, dapur bersih, dan ruang menuju teras samping. Hal ini dilakukan karena meski terdapat tiga ruang namun pada intinya ketiga ruang tersebut memiliki fungsi yang sama, yakni sebagai area berkumpul dengan anggota keluarga. Itu sebabnya kenapa ruang-ruang ini tidak dipisahkan dengan sekat agar aktivitas bersama keluarga lain dapat dilakukan dengan leluasa dan suasana yang tercipta pun lebih akrab.
“Ruang keluarga, dapur bersih, dan ruang menuju teras samping memang sengaja dibuat tanpa sekat, karena agar semua anggota keluarga lain dapat berkumpul dengan lebih leluasa dan lebih terbuka,” ujar Mila lagi.
Bagi Mila, menciptakan sebuah rumah bukan hanya sekedar bangunan dengan interior menawan, namun sebuah tempat yang membuat anggota keluarganya selalu dapat merasakan kenyamanan, kedamaian, dan suka cita di dalamnya. Tidak heran ia membangun ruang demi ruang dengan mempertimbangkan berbagai aspek di dalamnya, seperti ruang makan tanpa partisi, merancang kamar senyaman mungkin dengantonewarna yang sesuai, merancang taman kecil, bahkan membuat ruang kerja di dalam kamar. Hal itu semata-mata agar setiap anggota keluarga dapat berkumpul senyaman dan sedamai mungkin dan mereka akan selalu tahu, bahwa selalu ada tempat bagi mereka untuk kembali, yaitu rumah.
TeksSelvia Martiani, Nia Irawan
LokasiKediaman Santo – Mila, De Latinos, BSD City, Tangerang
Desainer InteriorAstri Kania