iDEAonline - Resmi sudah, Terminal 4 (T4) Bandara Internasional Changi Airport Singapura dibuka pada 31 Oktober 2017.
Penerbangan Cathay Pacific CX659 dari Hongkong menjadi penerbangan pertama yang tiba di terminal baru nan canggih tersebut.
Wakil Presiden Eksekutif Bandara Changi untuk Manajemen Bandara, Tan Lye Teck mengatakan, setelah lima tahun masa konstruksi, pihaknya sangat senang bisa memulai operasi T4.
Terminal ini, kata Lye Teck akan meningkatkan kapasitas Bandara Internasional Changi dengan pergerakan penumpang 16 juta orang per tahun, sehingga totalnya sebanyak 82 juta penumpang untuk keseluruhan bandara.
Sejak dibuka, kehadiran T4 memang telah mencuri banyak perhatian. Bahkan, gelar Instagramable disebut layak disematkan untuk terminal tersebut.
USA Today dalam ulasannya menyebut T4 memiliki teknologi canggih dalam membantu penumpang untuk check-in, mendapatkan layanan imigrasi hingga masuk ke pesawat.
Setidaknya, ada 65 kios check-in otomatis dan 50 alat pendeteksi tas otomatis yang berada di Departure Hall. Gerbang Imigrasi Otomatis (AIG) dilengkapi dengan sistem pengenalan biometrik wajah dan sidik jari yang dapat mencocokan foto penumpang dengan paspor mereka.
Bangunan T4 yang memiliki dua lantai dengan total luas 225.000 meter persegi ini dirancang Benoy Architects yang berbasis di Manchester, Inggris.
Dalam situs resmi mereka, Benoy menyebut, bila T4 merupakan sebuah terminal masa depan. Berlokasi di Airport Boulevard yang tergabung dengan Terminal 1, 2, dan 3, T4 memiliki sebuah ruang terbuka yang menjadi titik pusat terminal bertajuk Central Galleria.
"Cahaya alami dan lanskap yang lembut adalah tema yang berulang dalam T4. Cahaya yang melimpah, interior taman, pepohonan serta dinding bernuansa hijau membantu menangkap identitas nasional Singapura sebagai City in a Garden," tulis Benoy dalam paparannya.
Di samping teknologi pengenal wajah yang disebut FAST (Fast and Seamless Travel), beragam karya seni juga terpajang di jantung T4.
Dalam ulasannya, The Sun menulis, terdapat patung kinetik berskala besar, Petalclouds, yang mencakup 200 meter area Central Galeria.
Dapat dilihat dari berabgai sudut terminal, patung tersebut dapat bergerak mengikuti alunan musik klasik yang digarap komposer pemenang ajang penghargaan BAFTA, Olafur Arnalds.
Selain itu juga terdapat area seluas 2.000 meter persegi yang menjadi rumah bagi 186 pohon besar. Di sepanjang koridor boarding, terdapat 160 pohon ficus yang memisahkan antara area keberangkatan.
Di samping itu juga terdapat The Peranakan Gallery, yang merupakan kolaborasi antara Changi Airport Group dan Singapore National Heritage Board, yang bertujuan untuk memberikan penumpang pengalaman warisan peranakan saat mereka transit di sana.
Tempat ini, menampilkan rumah boneka yang menggambarkan arsitektur ruko Peranakan, potret sejarah perintis, gaya, serta dekorasi interior rumah peranakan.
Berita ini dipublikasikan oleh kompas.com dalam judul “Nggak Cuma Canggih, T4 Changi Airport Juga Instagramable”