Top 5 Negara yang Ramah Bagi Arsitek Wanita!

Rabu, 22 November 2017 | 12:00
idea

Inilah negara yang ramah bagi arsitek wanita

iDEAonline – Tidak mudah untuk menetapkan negara ramah bagi arsitek wanita. Seperti yang iDEAOnline lansir dari Archdaily.com, ada beberapa pertimbangan untuk menentukan negara yang ramah bagi arsitek wanita.

Pertimbangan tersebut di antaranya adalah keinginan arsitektur wanita bekerja di perusahaan besar, persyaratan cuti hamil dan cuti ayah dan biaya perawatan pasca kelahiran dari upah rata-rata.

Ternyata, hasilnya pun mengejutkan! Berikut top 5 negara yang ramah bagi arsitek wanita!

1. Swedia

Swedia menempati urutan pertama. Daya saing yang berimbang antara arsitek laki-laki dan wanita dalam perusahaan besar, yaitu memiliki rasio 1 berbanding 1.

Swedia juga memiliki cuti melahirkan terpanjang, yaitu sekitar 60 minggu dengan gaji penuh dan 8,5 minggu gaji penuh untuk cuti ayah.

Sedangkan, biaya penitipan anak pun murah. Hanya mengambil 7,1% dari upah rata-rata.

2. Norwegia

Sama seperti Swedia, daya saing antara arsitek laki-laki dan arsitek perempuan pun berimbang. Norwegia memberikan cuti melahirkan selama 34 minggu dan cuti ayah selama 12 minggu. Sedangkan untuk biaya penitipan anak, presentase menunjukkan 11,2% dari upah rata-rata.

3. Jerman

Rasio antara arsitek laki-laki dan arsitek wanita yang bekerja di perusahaan besar adalah 1,3 pria bagi 1 wanita.

Negara Jerman memberikan cuti melahirkan selama 12 bulan dan 14 bulan bagi mereka yang melahirkan dan menjadi orang tua tunggal.

Namun, gaji yang didapat hanya 14 minggu pertama mendapat gaji penuh, sedangkan selebihnya hanya 65% dari pendapatan full mereka.

Untuk biaya penitipan anak, menyentuh angka 14,1% dari pendapatan rata-rata.

4. Denmark

Rasio bagi arsitek laki-laki dan arsitek perempuan di sebuah perusahaan adalah 1,5 (pria) berbanding 1 (wanita).

Denmark memberikan waktu cuti melahirkan selama 52 minggu gaji penuh dan pembagian waktu cuti berdasarkan kedua belah pihak (ibu dan ayah).

Sedangkan untuk biaya penitipan anak di Denmark terbilang rendah, yaitu 11,2% dari upah rata-rata.

5. Spanyol

Rasio bagi arsitek laki-laki dan arsitek perempuan di sebuah perusahaan adalah 1,4 (pria) berbanding 1 (wanita).

Spanyol memberikan cuti melahirkan selama 16 minggu dan 15 hari pertama diberikan bayaran penuh.

Walau begitu, biaya penitipan terbilang rendah, yaitu 8,2% dari upah rata-rata.

Kira-kira, kapan ya Indonesia bisa menyusul negara tersebut?

Editor : iDEA