Mau Coba Memilih Kulkas? Berikut Tips dari Gladies Rahman, Foodpreneur Terkenal!

Sabtu, 27 Januari 2018 | 10:15
idea

Mau Coba Memilih Kulkas? Berikut Tips dari Gladies Rahman, Foodpreneur Terkenal!

Penulis Johanna Erly Widyartanti

iDEAonline – Penyimpanan makanan dengan cara dan tempat yang benar menjadi kunci tetap terjaminnya kesegaran dan keamanan bahan makanan. Betapa pun berkualitasnya bahan makanan yang Anda beli akan menjadi rusak dan tak aman dikonsumsi jika disimpan dengan cara yang salah.

Beberapa keluhan yang sering mengemuka dengan keberadaan kulkas pada umumnya adalah, bahan makanan menjadi tak segar lagi, hilang kelezatannya, atau bahkan rusak setelah disimpan beberapa hari di dalam kulkas.

Seperti yang dialami Gladies Rahman, foodpreneur pembuat brownies yang terbiasa menyimpan sayur, buah, ice cream, ikan, ayam, daging, susu, yogurt di dalam kulkasnya, untuk keperluan rumah tangga dan bisnisnya. “Sebel lho brownies cokelat yang disimpan jadi beraroma ikan,” ujar Gladies saat menjadi narasumber peluncuran kulkas baru “Grand Vetro” oleh Sharp Electronics Indonesia, Desember 2017 lalu.

Foto. DOK. SHARP
Untuk para ibu rumah tangga yang mengalami masalah yang sama dengannya, Gladies yang hanya sempat berbelanja sekali untuk kebutuhan seminggu ini pun, berbagi tips tentang memilih kulkas yang cocok untuk memenuhi kebutuhan bisnis dan keluarga.

Kapasitas kulkas yang besar dan punya banyak kompartemen, adalah syarat pertama. Kapasitas besar akan menampung lebih banyak dan menghindarkan makanan berjejal. Selain tak indah, makanan yang menumpuk ini juga akan berpengaruh pada kinerja kulkas dalam mengatur suhu dan sirkulasi udara yang berefek pada kualitas bahan makanan dan meningkatnya konsumsi energi yang digunakan kulkas.

Foto. DOK. SHARP
Bercampurnya aroma dan rasa pada makanan yang disimpan disebabkan oleh penyimpanan secara bersama-sama dalam satu kompartemen. Kulkas dengan kompartemen banyak akan memberi keleluasaan pengguna memilah-milah barang yang disimpan dan mencegah tercampurnya aroma dan rasa.

Yang kedua, kulkas harus punya kecepatan dalam pendinginan makanan. Kecepatan pendinginan dan terjaganya kestabilan suhu akan mepercepat pemrosesan dan penyediaan makanan, juga mampu meminimalisasi penggunaan energi listrik. Bagi Gladies kecepatan dingin pada kulkas ini sangat penting, karena akan membuat dessert yang dia simpan segera dingin dan bisa cepat disajikan.

Foto. DOK. SHARP
Yang ketiga, kulkas harus punya teknologi penghilang bakteri, jamur, dan bau. Penyebab bau ini adalah terkontanminasinya makanan oleh virus, jamur, atau bakteri yang berkembang di dalam kulkas.

Apa yang disampaikan oleh Gladies Rahman ini, rasanya juga mewakili kebutuhan masyarakat urban zaman sekarang yang memilih menyiapkan makanannya sendiri dari rumah agar lebih sehat dan ekonomis. Begitupun menjadi solusi bagi masyarakat yang membuka usaha makanan di rumah.

Inilah yang melatarbelakangi hadirnya lemari es seri Grand Vetro dari Sharp. Disampaikan oleh Andrew Gultom, Product Strategy Group Assistant General Manager PT Sharp Electronics Indonesia, kulkas ini mempunyai kapasitas besar (pilihan kapasitas terkecil 397 L dan terbesar 684 L) sehingga mampu memuat bahan makanan lebih banyak. Dilengkapi dengan kompartemen yang banyak, kesegaran makanan yang disimpan pun tetap terjaga dan tahan lama.

Kulkas ini juga mengedepankan efisiensi energi dengan adanya teknologi hybrid cooling system atau pendinginan menyeluruh. Kulkas dilengkapi plasmacluster untuk mencegah berkembangnya virus, bakteri, dan bau tak sedap. Performa yang unggul pun didukung penampilan kulkas yang estetik. Desain borderless-nya yang didukung bahan tempered glass dan metal yang berkualitas, cocok untuk rumah-rumah zaman sekarang.

Foto. DOK. SHARP

Tag

Editor : Maulina Kadiranti