Pada awal penanaman, dianjurkan menggunakan pupuk alami seperti pupuk kandang atau pupuk kompos, tidak menggunakan pupuk kimiawi. Hal ini karena kondisi tanah lebih mudah menyerap zat hara yang ada di pupuk alami. Setelah beberapa minggu, barulah menggunakan pupuk urea.
Pemilik rumah biasanya tak mau ambil pusing jika rumput di pekarangan rumah mereka mengering dan mati. Cukup membeli rumput baru, dan langsung ditimpa di rumput yang telah mati tersebut. Padahal, perlakuan ini dapat menyebabkan lapisan rumput baru tidak akan menempel pada tanah, serta akarnya pun tidak merekat dengan erat. Baiknya, ketika sebuah lapisan rumput di pekarangan sudah mengering dan mati, kupaslah terlebih dahulu lapisan tersebut, gemburkan tanah yang telah dikupas tersebut, lalu lapisi dengan rumput yang baru. Atau, lapisi rumput yang telah mati dengan lapisan tanah gembur hingga tertutup semuanya, baru dilapisi rumput yang baru.
Ada kalanya, karena menginginkan pekarangan rumah terlihat lebih menarik, rumput yang ditanam berasal dari jenis yang berbeda-beda. Rumput gajah mini, rumput jepang, dan rumput gajah dicampur menjadi satu. Tak lupa pula, rerumputan liar yang timbul di sudut-sudut tertentu. Padahal seharusnya pekarangan tidaklah diperlakukan demikian. Agar pekarangan tetap menjadi area yang hijau dan segar, baiknya tanamlah satu jenis rumput saja yang ditanam pada area pekarangan. Hal ini dikarenakan setiap jenis rumput membutuhkan perlakuan tersendiri yang tidak sama.