Penulis Fransisca Wungu Prasasti
iDEAonline - Dikenal dengan akun instagram @drawmama yang dipilihnya, sangat tepat menggambarkan peran Marishka Soekarna: seorang seniman mural, juga seorang ibu.
Coretan tangan perempuan kelahiran Bandung, 12 Januari 1983, ini telah menghiasi RPTRA Kalijodo, Gedung Komnas Perempuan, Rutan Pondok Bambu, bahkan beberapa bangunan di Arnhem, Belanda.
Lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB ini juga aktif berpartisipasi dalam gelaran seni seperti Jakarta Biennale, Ideafest, dan ICAD.
Berikut petikan obrolan Majalah IDEA dengan Marishka, yang ditemani putri bungsunya, Kilam (6th), di bengkel seni Gudang Sarinah, Pancoran, Jakarta Selatan.
Marishka Soekarna mulai berkesenian sejak 2010, semenjak lulus kuliah.
Baginya mural merupakan ego sebagai seniman, ingin menaklukkan bidang yang besar Karena berkarya di ruang publik itu beda dengan di dalam studio. Ada sensasi dan tantangan yang beda, juga hal-hal baru yang ia temukan.
Marishka merupakan satu-satunya perempuan dari 11 seniman yang mengerjakan RPTRA kalijodo.
Ia tertarik mengerjakan proyek ini pertama karena lokasinya. “Kan kita tahu Kalijodo dikenal dengan predikat negatif, akhirnya bisa jadi ruang hijau yang ramah anak. Ini bersejarah banget, jadi aku sangat ingin terlibat dalam proyek ini.
Aku membuat tulisan bertemu di kalijodo, kali aja jodoh karena setahuku, sebelum dikenal jadi tempat prostitusi, dulunya” jelasnya.
Mau tau lebih banyak mengenai Marishka Soekarna? Yuk, cari majalah iDEA edisi 179!