Penulis Maulina Kadiranti
iDEAonline- Kata mezzanine berasal dari bahasa Italia "mezzo", yang artinya di tengah. Nah, dalam dunia arsitektur memang demikianlah posisi lantai mezzanine.
Dibuat dengan memanfaatkan ukuran plafon yang tinggi.
Posisinya di tengah-tengah, antara lantai dasar dengan plafon, atau antara lantai dasar dengan lantai dua. Gak cuma di rumah, lantai mezzanine juga biasa ditemui di gedung-gedung kesenian atau pertunjukan.
Di gedung-gedung ini, biasanya orang menyebut lantai mezzanine dengan nama balkon.
Membuat mezzanine tidak sama dengan membuat rumah dengan dua lantai. Bisa dibilang, mezzanine adalah lantai semi permanen.
Bisa dibongkar pasang. Perlu diingat satu hal, untuk membuat lantai tambahan seperti ini, plafon tinggi adalah syarat utama.
Antara lantai mezzanine hingga plafon, minimal berjarak 2,5 meter. Jadi, antara plafon dengan lantai dasar, paling tidak, harus memiliki tinggi antara 5 - 6 meter.
Kalau memang berniat membuatnya, dari awal membangun rumah Anda bisa membuat plafon yang tinggi.
Seberapa luas mezzanine yang harus dibuat? Itu, sih, tergantung kebutuhan Anda dan luas ruangan di bawahnya.
Jangan membuat lantai mezzanine yang terlalu luas untuk ukuran area yang sempit. Hal ini bisa berakibat rumah terasa sumpek dan penuh. Sebisa mungkin, sisakan ruang untuk void.
Lantai mezzanine sebaiknya selalu dibuat terbuka. Posisinya yang sangat dekat dengan plafon, membuatnya membutuhkan lebih banyak ruang untuk sirkulasi udara.
Kalau ditutup semua, sudah pasti ruangan di lantai mezzanine akan menjadi panas. Jangan lupa tempatkan jendela juga di sini, jadi pertukaran udara lebih lancar.
Membuat mezzanine tidak harus dengan konstruksi dak beton.
Anda juga bisa membuatnya dengan rangka dan lantai kayu. Baja ringan juga bisa jadi pilihan rangka.
Asal dibuat dengan hati-hati dan teliti, rangka akan cukup kuat menahan beban lantai mezzanine.
Jadi, lupakan cara repot merenovasi rumah satu lantai jadi dua lantai.
Butuh menambah ruangan? Buat mezzanine saja. Lebih mudah, hemat, dan cepat.