Penulis Nuriyah Amalia
iDEAonline -Setelah memasuki musim penghujan yang cukup lama, beberapa bulan ke depan Indonesia akan dilanda musim kemarau panjang.
Datangnya musim kemarau otomatis membuat suasana menjadi sangat panas karena teriknya sinar matahari.
Kita pun terburu-buru untuk bisa sampai ke rumah, berlindung di bawah atap hingga panas matahari tak terasa lagi.
Namun, apa yang terjadi? Bukannya hilang, panas malah makin terasa disertai dengan pengap.
Apalagi, di pojok-pojok ruang yang dekat dengan jendela.
Otomatis, jika semakin banyak kaca, semakin banyak pula panas yang diantarkan.
Itulah mengapa, di rumah berkaca, panas makin terasa.
Salah satu solusi yang dapat kita lakukan untuk mengurangi radiasi panas ke dalam ruang adalah dengan memasang kaca film.
Jadi, panas matahari yang datang menuju kaca dipantulkan kembali ke alam.
Kaca film yang baik sama sekali tidak menyerap panas.
Baca juga:Tak Ingin Dapur Semakin Sempit dan Pengap? Coba Model Dapur Seperti Ini
Sebab, bila lapisan ini menyerap panas, ada risiko kaca akan retak dan panas tetap dapat masuk ke rumah.
Kaca film mereduksi panas inframerah dan ultraviolet secara maksimal, tetapi tetap mempertahankan keberadaan cahaya tampak.
Sehingga, cahaya masih dapat masuk, tetapi tidak demikian dengan panasnya.
Hal ini membuat suhu dalam ruangan turun dan hawa pun terasa lebih sejuk.
Penggunaan AC jadi berkurang, begitu juga dengan pemakaian listrik.
Kaca film juga mampu mencegah pemudaran warna pada furnitur.
Baca juga:Jangan Sepelekan 5 Tanda Berikut, Siapa Tahu Ternyata Rayap Siap Menyerbu!
Untuk tanaman di dalam rumah, kaca film memiliki manfaat tersendiri.
Lapisan ini mampu menolak panas inframerah yang membuat tanaman layu.
Tapi, di lain sisi, mampu memasukkan cahaya untuk kebutuhan fotosintesis.
Semoga menginspirasi iDEA Lovers, ya.