Cantiknya Kafe Berkonsep Industrial yang Mewah nan Simpel Ini!

Senin, 11 Juni 2018 | 08:26
Fransisca Wungu

Mau Tahu Gaya Industrial Kontemporer Cek Kafe Ini

iDEAonline- Berangkat dari sebuah toko roti terkenal di Perancis, Eric Kayser menawarkan coffee shopbergaya industrial kontemporer.

Tidak serupa dengan french bakerypada umumnya, Eric Kayser menampilkan kesegaran gaya industrial yang berbeda. Hal ini dapat dilihat dari teknik pencahayaan dan material yang digunakan.

Caffee shopbergaya industrial kontemporerini terdiri dari 4 bagian, yaitu, area bakerydi bagian depan, kafe di area pintu masuk dan ruang makan utama, area bar, dan outdoor seating.

Tampak depan kafe menampilkan kesuksesan coffee shopini di 24 kota yang dicatat di dinding sebagai dekorasi yang unik. Ke 24 kota itu di antaranya adalah Bangkok, Hongkong, Tokyo, Singapore, Lyon, dan Beirut.

Foto oleh Adeline Krisanti
Yang membuat tampilannya cantik adalah kreativitas penulisannya yang disajikan dalam berbagai ukuran dan bentuk yang menarik.

Tulisan dengan warna putih di atas latar hitam dinding yang dilapisi keramik yang tersusun dengan pola brick, menjerat perhatian pengunjung untuk sejenak membacanya.

Dinding berpola brick yang chicini juga menjadi keseluruhan backgroundarea bar sampai outdoor.

Bangku dan kursi ala bistro di Paris dengan tema black and whiteyang kasual menjadi sarana duduk bagi para pengunjung. Karakternya khas tradisional Paris.

Foto oleh Adeline Krisanti
Tidak kalah menarik saat menikmati ruang dalam kafe. Interior kafe memanjakan mata dan kesan pengunjung dengan mengangkat tema industrial kontemporer. Salah satunya terlihat pada area bar.

Area yang menjadi pusat perhatian ruang dalam resto ini, memajang botol- botol minuman di rak berpola unik.

Foto oleh Adeline Krisanti
Berbeda dengan area luar, di area bar ini dinding yang mengelilingi ruang dilapis keramik putih. Namun, pola susun yang diterapkan sama yaitu brick. Meja bar menggunakan kombinasi tiga material yaitu marmer, kayu dan logam.

Properti: Eric Kayser, St. Moritz, Jakarta Barat

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya