Inilah 6 Tips Mengatur Pencahayaan di Rumah, Tidak Asal Terang

Rabu, 27 September 2023 | 14:10
idea

pencahayaan

IDEAonline - Menciptakan suasana sangat perlu dilakukan untuk membuat ruang nyaman digunakan.

Salah satu caranya adalah dengan menggunakan teknik pencahayaan.

Merencanakan pencahayaan di rumah ternyata susah-susah gampang.

Mudah jika kamu mengikuti semboyan “asal terang”, tak peduli sudah memadai atau belum cahaya itu untuk menerangi kegiatan.

Susah, karena ternyata kegiatan yang ada di rumah sangat beragam, dan masing-masingnya memerlukan jenis cahaya yang berbeda.

Baca Juga: Simak 3 Trik Menghemat Listrik dari Lampu

Jika perencanaan tepat, cahaya yang keluar akan optimal, dan ujung-ujungnya bisa membuat kamu menjadi nyaman.

Tapi sebaliknya, cahaya yang tidak tepat bisa membuat mata kita cepat lelah.

Nah, agar cahaya di rumah menjadi optimal dan sesuai dengan kebutuhan, inilah tipsnya.

1. Ruang Makan

http://hngideas.com/wp-content/uploads/2015/10/Task-Pendent-Light-For-Living-Room.jpg?x83805
hngideas.com

ruang makan

Berikan pencahayaan setempat (task lighting) pada meja utama tempat menyantap makanan.

Tentukan sinarnya agar tidak terlalu terang.

Aplikasikan lampu gantung sebagai pemersatu orang-orang di meja makan.

Atur tinggi–rendahnya lampu agar tidak menghalangi pandangan ke salah satu objek.

2. Posisi Lampu di Kamar Tidur

IES Light Logic

kamar tidur

Agar istirahat Anda sempurna, hindari pencahayaan yang terlalu terang dan membuat mata sakit.

Posisi lampu tidak boleh terlalu dekat dengan area tidur.

Untuk aksen, aplikasikan lampu dekoratif berupa lampu dinding atau lampu meja di samping tempat tidur.

Baca Juga: Pantas Rejeki Masih Seret, Coba Pindahkan Posisi Ranjang Jangan Menghadap ke Arah Pintu, Bocoran dari Ahli Feng Shui

3. Ruang Keluarga agar terasa luas

Santabarbara Directory

Ruang Keluarga

Untuk kesan intim, gunakan lampu meja atau lampu berdiri yang punya kesan hangat.

Untuk ruang keluarga yang kecil, pantulkan cahaya ke atas (plafon) atau dinding agar ruang terkesan lebih luas, dengan menggunakan uplight.

Sebaliknya jika ruang berukuran besar, maka gunakan task lighting, agar terlihat lebih privat dan terpisah-pisah.

4. Manfaatkan dimmer

Dengan dimmer, kita bisa mengatur keredupan lampu sesuai dengan keinginan kita.

Di ruang tidur misalnya, saat kita masih terjaga yang kita butuhkan adalah lampu yang terang.

Sedangkan saat kita ingin tidur, yang kita butuhkan adalah lampu yang cahayanya redup.

Hal ini bisa diatasi dengan menggunakan dimmer pada lampu downlight atau pada lampu meja yang diletakkan di atas nakas.

Beberapa desainer bahkan memanfaatkan dimmer untuk mengatur komposisi lampu sehingga tercipta efek yang diinginkan.

5. Sediakan lampu malam

Di setiap area yang mungkin kita lewati pada jam-jam tidur sebaiknya disediakan lampu malam yang redup, yang fungsinya sekadar menghindari ruang-ruang tersebut menjadi gelap gulita sehingga sedikit sulit atau bahkan berbahaya dilalui.

Area yang memerlukan lampu ini antara lain tangga dan lorong menuju toilet.

6. Sebar titik lampu

Sinar yang bersumber hanya dari satu titik akan menyebar ke segala arah.

Akibatnya, akan muncul juga bayangan di segala arah.

Ruang yang demikian tentunya tidak begitu nyaman.

Baca Juga: Tidur Dengan Keadaan Lampu Menyala? Inilah Bahayanya Bagi Kesehatan

Sebaiknya dalam satu ruang yang cukup luas (lebih besar dari 6 m x 6 m) terdapat lebih dari satu sumber sinar.

Kalaupun agak sulit mengadakan lebih dari satu sumber sinar, kita bisa membuat satu titik lampu tersebut bercabang menjadi beberapa titik sinar. (*)

Editor : Alfa

Baca Lainnya