Grid.ID - kamar mandi menjadi rentan kotor dan tidak terawat.
Padahal, kotoran yang menumpuk terlalu lama akan sulit dibersihkan.
Kamar mandi yang kotor tidak hanya membuat penghuni tidak nyaman, tetapi juga menimbulkan penyakit.
Untuk itu, kamar mandi harus senantiasa dijaga kebersihannya paling tidak seminggu sekali.
Membersihkan kamar mandi dengan benar, berarti mengetahui bagian mana dari kamar mandi yang paling menjijikan.
Baca juga : Promo Film Wiro Sableng 212, Inilah Ruangan Favorit Rumah Vino G Bastian
Di daerah-daerah tertentu ini perlu lebih sering dibersihkan untuk mencegah kuman dan bakteri yang berbahaya.
Biasanya, ketika sudah sulit dibersihkan, pengguna kamar mandi cenderung membersihkan kamar mandi dengan cara instan, yaitu menggunakan cairan pembersih berbahan kimia yang sebenarnya berbahaya.
Beberapa zat pembersih itu mungkin handal untuk merontokkan kotoran.
Namun, selain itu, zat pembersih ini juga berefek negatif, antara lain bersifat korosif, dapat melukai tubuh, dan gas yang ditimbulkannya juga berbahaya bagi pernafasan.
Padahal, pemilik rumah bisa menghindari pemakaian cairan pembersih berbahan kimia dengan cara mengganti menggunakan campuran cuka dan baking soda.
Baca juga :85% Menyerang Dewasa, Pahami Penyebab Kanker Darah dari Dry Cleaning
Bahan cuka dan baking soda, bisa jadi penyelamat ketika tiba saatnya membersihkan kamar mandi.
Memakai bahan makanan ini, kotoran bandel pun dijamin rontok.
Berbagai piranti di kamar mandi, dapat dibersihkan oleh keduanya, salah satunya klose.
Hal pertama perlu dilakukan adalah membuat campuran cuka dan baking soda.
Campur 1/4 cangkir baking soda dengan 1 cangkir cuka dan tuangkan ke dalam mangkuk.
Setelah itu masukkan campuran tersebut ke dalam botol spray.
Baca juga : Mau Mendadani Dapur? Gunakan Tips Mengecat Ulang Ini Saja Agar Tampil Makin Memukau!
Semprotkan ke seluruh permukaan kloset.
Diamkan beberapa saat, kemudian lap dengan kain atau spons lembut.
Sebagai sentuhan akhir, siram bagian dalam kloset dengan cairan anti bakteri.
Kamu juga bisa mengganti cairan anti bakteri ini dengan cairan pemutih pakaian, yang sudah dilarutkan dengan air. (*)