Kota Baru di Dubai, Harga Rumah Termurah 13 Miliar Tapi Warganya Dilarang Punya Mobil!

Rabu, 22 Agustus 2018 | 12:00
Tribun

Dubai Sustainable City

IDEAonline-Uni Emirat Arab dikenal sebagai negara penghasil minyak terbesar di dunia sekaligus penyumbang gas rumah kaca terbesar.

Namun beberapa tahun terakhir, Uni Emirat Arab ingin mengurangi hal itu dengan tidak tergantung pada bahan bakar fosil dan lebih memilih ke bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.

Baca juga:Lombok Kembali Gempa, Kerugian Sektor Perumahan Mencapai 6,02 Triliun

UEA akhirnya membangun sebuah kota yang diklaim akan menjadi kota dengan penyumbang karbon terkecil di dunia.

Namanya adalah Dubai Sustainable City.

Kota ini memang belum selesai dibangun dan direncanakan akan rampung pada 2019 mendatang.

Pembangunan kota ini diserahkan pada Diamond Developers, yaitu perusahaan lokal yang membangun kota yang letaknya berjarak 29 km dari luar pusat Dubai ini.

Baca juga:Wajib Tahu, Ini 6 Jenis Konstan Di Korea Selatan yang Cocok untuk Maba

tribun

Rancangan Dubai Sustainable City

Direncanakan rampung pada 2019, kota ini sudah dimulai pembangunannya pada 2013 dan memiliki luas sekitar 113 hektare.

Sesuai dengan prinsipnya yang ingin menjadikan kota ini sebagai kota penghasil karbon paling sedikit, nantinya ada sebuah peraturan yang melarang warga kota ini untuk memiliki mobil.

Sebagai gantinya, warga diizinkan untuk naik kendaraan umum, mobil pintar bertenaga listrik atau kereta kuda.

Baca juga:Cocok untuk K-Lovers, Intip Inspirasi Dekorasi Nuansa Korea Ini

Pom bensin tidak akan ditemukan di kota ini, melainkan stasiun listrik yang digunakan untuk mengisi baterai mobil.

Pembangunan kota ini akan melalui dua tahapan. Pada tahap pertama yaitu tahun 2015 membangun 500 villa, 89 gedung apartemen dan 11 rumah kaca.

Sedangkan tahap kedua yang sedang dalam masa pembangunan, akan membangun sekolah, museum sains, country club dan mall.

Baca juga:Harga Tanah Tokyo Melonjak! Pasangan Ini Buat Rumah Hanya Seluas 29 M

ADDA

Dubai Sustainable City

Sebagai kota yang ramah lingkungan, kota ini akan dilengkapi dengan panel surya dan 2.500 pohon yang membentang sepanjang jalan.

Tidak lupa taman terbuka di daerah perkotaan,. pusat kebugaran, kolam renang, tempat berkuda dan danau buatan juga terdapat di kota ini.

Bahkan danau buatan yang ada di kota ini airnya bisa diganti!

Baca juga:Tidak Tinggal di Wisma Atlet Kemayoran, Kontingen Jepang Mengaku Betah Tinggal di Tempat Ini

Walaupun sedang dalam masa pembangunan, namun kota ini sudah mendapat perhatian dari warga UEA atau setidaknya perhatian dari warga yang memang mampu untuk tinggal disana.

Karena tidak mudah membeli rumah di kota ini. Harga rumah yang paling murah saja mencapai Rp 13 milliar.

Saat ini, tercatat 1.800 orang sudah membeli rumah di kota ini sedangkan 900 lainnya memilih untuk menyewanya.*

Tag

Editor : Maulina Kadiranti