IDEAonline - Siapa yang tak kenal dengan Hotel Indonesia yang berada di jantung kota Jakarta?
Tak banyak yang tahu, hotel dengan standar internasional ini ternyata dibangung untuk Asian Games 1962.
Pada tahun tersebut, Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah ajang olahraga paling bergengsi di Asia itu.
kempinski
Baca Juga: Budayakan Antri, Dinda Atlet Panahan Bocorkan Ruang Makan Atlet Asian Games
Dengan luas 25.082 meter persegi, Hotel Indonesia dirancang oleh arsitek asal Amerika Serikat, Abel Sorensen dan istrinya, Wendy.
Hotel ini pun dibangun dengan konsep modern minimalis yang diberi unsur-unsur arsitektur lokal (Sumatera Barat).
kempinski
Baca Juga: Heboh Ramalan Asian Games, Intip Tampilan Rumah Mewah Milik Roy Kiyoshi
Diresmikan Presiden Soekarno, Hotel Indonesia mempunyai slogan A Dramatic Symbol of Free Nations Working Together.
Tak hanya menjadi akomodasi atlet dan perwakilan negara Asian Games, Hotel Indonesia juga ditujukan sebagai identitas Indonesia dan pusat informasi wisata bagi para wisatawan asing.
Selama masa jayanya, Hotel Indonesia menjadi pusat berbagai kegiatan budaya, mulai dari acara musikal sampai teater.
Hotel Indonesia juga menjadi titik acuan untuk gaya hidup perkotaan.
Orang kaya yang sukses dan pejabat pemerintah, sering mengatur pertemuan di hotel ini.
Nggak heran, Hotel Indonesia akhirnya dinobatkan sebagai situs warisan budayadengan Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 475 tanggal 29 Maret 1993.
Setelah perbaikan total tahun 2004, Hotel Indonesia dikelola oleh grup Kempinski.
Saat ini, areal sekeliling Hotel Indonesia juga telah berubah menjadi kompleks multi-guna dengan nama Grand Indonesia yang terdiri gedung perkantoran (Menara BCA dan Grand Indonesia Office tower), apartemen (Kempinski Residence), dan pusat perbelanjaan. (*)