IDEAonline - Desain interior yang terinspirasi dari desain tradisional kini marak digunakan sebagai salah satu pilihan dalam menghias ruangan.
Beberapa pakem tradisional pun juga digunakan untuk menunjukkan keunikan suatu bangunan.
Firma arsitektur LABOTORY memadukan gaya Hanok atau rumah tradisional Korea dan gaya minimalias dalam desain interior Cafe Oriente.
Cafe Oriente merupakan kafe yang menyediakan kudapan khas Korea.
Baca Juga:Dapur Berukuran Mini? Yuk Dekorasi Ala @nunudellon Agar Tampil Cantik!
Oleh karena itulah, pihak LABOTORY sengaja membuat desain yang menyuguhkan sentuhan budaya Asia khususnya Korea dalam setiap sudutnya.
Berlokasi di ujung gang di Hannam-Dong, kafe ini dulunya merupakan sebuah toko peralatan elektronik.
Desainer interior kafe ini meberikan banyak elemen tradisional Korea, seperti penerapan bentuk ‘?’ dalam model bangunannya.
Pada bagian tengah bangunan, ditempatkan taman kecil yang mencerminkan budaya Korea.
Baca Juga:Buat Pupuk Untuk Tanaman dengan Sampah Organik di Rumah, Ini Caranya!
Bentuk ‘?’ ini juga diterapkan dalam beberapa tempat seperti bar tempat barista meracik minuman serta layout kursi pengunjung.
Baca Juga:Peluk Jokowi Prabowo Hingga Lamar Pacar, Ini Rumah Cukup Mewah Hanifan Yudani Kusumah di Soreang!
Penerapan bentuk ini merupakan salah satu trik, sehingga ada batas yang jelas antara area barista dan area pengunjung.
Desainer juga menempatkan sebuah lengkungan yang menempel dari langit-langit bar sampai ke bawah.
Desain lengkungan ini bertujuan memberikan sorotan pada bar, sehingga pandangan akan langsung terfokus pada area bar ketika memasuki ruangan.
Desain ini juga diterapkan pada perabot dan furnitur built-in di dalam kafe.
Baca Juga:Bingung Memilih Warna Cat? Perhatikan 4 Hal Ini Terlebih Dahulu, Yuk!
Uniknya kafe ini juga dibuat tampak separuh berada di bawah tanah.
Untuk mewujudkan hal ini desainer menerapkan pencahayaan tidak langsung yang dipasang di balik langit-langit area pengunjung.
Dengan menggunakan cahaya tak langsung, pengunjung dapat merasakan sensasi berada di kedalaman.
Memadukan dengan gaya tradisional Korea
Untuk mendapatkan suasana tradisional Korea, lantai depan pada rumah Hanok digunakan sebagai bagian dari area pengunjung.
Baca Juga:Didesain Unik, Kabin Tidur Ini Cocok untuk Tunawisma di Jakarta
Lantai depan yang disebut “Twet Maru” berfungsi untuk memperluas dan menghubungkan eksterior dan interior di rumah-rumah tradisional Korea.
Lantai tradisional ini diletakkan pada area pengunjung, sehingga mereka bisa merasakan atmosfir Korea.
Selain itu, lantai tradisional ini juga memberi kesan luas, meski kafe berada separuh di bawah tanah.
Miniatur taman khas Korea, lengkap dengan batu, tanaman, dan tanah juga diletakkan di bawah bangku agar ruangan jauh dari kesan suram.
Baca Juga:Daerah Langganan Banjir, Taman di Kampus Ini Jadi Penangkalnya, Loh!
Baca Juga:Jadi Perdebatan, Ini Dia Plus Minus Konsep Open Office Bagi Karyawan
Selain lantai, unsur kayu pada Hanok juga digunakan untuk memperkuat kesan tradisional pada ruangan.
Kursi pengunjung, dinding pada area bar, dan perabot terbuat dari bahan kayu untuk memberi kesan hangat pada ruangan.
Warna krem yang juga merupakan warna dari kertas tradisional Korea, digunakan untuk memberi kesan hangat pada langit-langit ruangan.
Meski terkesan kontras, namun perpaduan dari beberapa material yang berbeda, mampu menghasilkan gambaran baru yang menginspirasi setiap pengunjung yang datang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Setengah Bangunan Kafe di Korea Ini Ada di Bawah Tanah
(*)