Bak Labirin, Bangunan Ini Ternyata Museum Bawah Tanah, Loh!

Minggu, 02 September 2018 | 10:30
Kompas.com

Museum Bawah Tanah

IDEAonline -Pengunjung yang datang ke Lasipalatsi Square di Kota Helsinki akan menemukan sesuatu yang berbeda, yakni lima buah kubah semen dengan jendela di sisinya.

Kelima kubah tersebut bukanlah sebuah monumen, namun atap museum Amos Rex.

Museum yang dibuka pada 30 Agustus 2018 ini merupakan tempat bagi karya seni kontemporer.

Pada awal pembukaannya, museum ini memajang karya instalasi para seniman Jepang.

Baca Juga:Intip Kamar Baru @beybidevlyn Perpaduan Gaya Modern dan Vintage

Museum seluas 2.183 meter persegi ini dirancang oleh firma arsitektur asal Helsinki, JKMM.

Pembangunannya menghabiskan dana sebesar 57 juta dollar AS.

Desain ruangan museum berbentuk layaknya labirin, tanpa satu pun pilar.

Kompas.com

Museum Bawah Tanah

Baca Juga:Berukuran 89 Meter Persegi, Begini Rumah Baru @beybidevlyn yang Simpel

Pada bagian atap tampak beberapa jendela seperti pipa yang memungkinkan pengunjung dari luar untuk mengintip ke dalam ruang pameran.

Tim konstruksi juga harus menggali hingga 13.000 meter kubik batu dari dalam lahan yang akan digunakan.

Proyek ini dimulai sejak tahun 2013 saat Amos Aderson Art Museum mencari lokasi baru untuk menempatkan koleksinya.

Selama beberapa dekade, museum ini menempati ruang perkantoran yang dianggap kurang untuk menampilkan karya seni.

Baca Juga:Mau Apartemen Mungil dan Sempit Jadi Lega? Ikuti 5 Tips Mudah Ini

Pengelola museum awalnya akan menjadikan bekas bioskop di Helsinki sebagai tempa barunya.

Namun tempat ini terlalu kecil untuk menampung pengunjung.

Kemudian, Asmo Jaaksi, pimpinan arsitek JKMM memiliki ide menarik untuk membuat museum yang berada enam meter di bawah tanah.

Lokasinya berekatan dengan tempat bekas bioskop yang awalnya ingin digunakan.

Baca Juga:Yuk Kenalan dengan 4 Gaya Bohemian, Gaya Arsitekturnya Anak Hippie

Kompas.com

Museum Bawah Tanah

Baca Juga:Ingin Memaksimalkan Kamar Tidur Mungilmu? Ikuti 4 Ide Fantastis Ini

"Satu-satunya tempat luang adalah lapangan terbuka ini," ujar Jaaksi seperti dikutip dari Architectural Digest.

Dia menambahkan, ide membangun ruangan museum di bawah tanah memang satu-satunya pilihan.

Meski tempatnya tidak lazim, namun museum ini tetap mendapatkan cahaya matahari alami.

"Tantangan terbesarnya adalah bagaimana membuat museum ini terlihat," ucap Jaaksi.

Para arsitek kemudian merancang bangunan kubah sebagai atap museum. Kubah semen ini menjadi penanda bagi pengunjung dan warga sekitar akan keberadaan tempat ini.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Di Helsinki, Ada Museum Unik Bawah Tanah

(*)

Editor : Amel

Baca Lainnya