Ingin Nyaman Tinggal di Daerah Urban, Ini Cara Mendesain Rumah

Minggu, 09 September 2018 | 17:35
Properti Samuel Tsang, Fatmawati, Jakarta

Aplikasi kaca memasukkan cahaya ke dalam ruang.

IDEAonline - Hidup di daerah perlu kepraktisan dan harus nyaman.

Pilihan hunian akan membawa pada lokasi-lokasi yang dekat dengan segala fasilitas yang menyediakan kebutuhan hidup sehari-hari.

Namun, hidup di lingkungan urban juga punya beberapa permasalahan, terbatasnya lahan, makin langkanya ruang terbuka, dan padatnya lingkungan permukiman adalah contohnya.

Semua ini akan mengurangi kenyamanan, membatasi interaksi sosial, dan menghambat pemanfaatan potensi alam untuk hunian.

Baca Juga : Kepoin Rak Sepatu Prilly Latuconsina yang Bisa Bikin Iri, Ada Apa Yah?

Rasanya sayang, jika keuntungan tinggal di daerah tropis yang dilimpahi alam yang indah, cahaya, hujan, dan angin, tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.

Inilah tips mendesain rumah di daerah urban.

1. Desain menjadi solusi atas semuanya

Respon yang benar terhadap alam akan memberi banyak solusi.

Setidaknya ada 5 hal dari alam tropis yang perlu direspon saat mendesain bangunan, yaitu radiasi matahari, tingginya suhu udara di lingkungan, kelembapan udara, curah hujan yang tinggi, dan pergerakan angin.

Modifikasi desain dapat dilakukan untuk menahan cahaya alami yang terlalu kuat.

Baca Juga : Akan Menikahi Wanita 21 Tahun, Ini Tampilan Rumah Ahok di Belitung

Sebaliknya, cahayanya dapat dimanfaatkan menerangi ruang dan mencegah ruang-ruang lembap di dalam rumah.

Terang cahaya juga membantu penghuni rumah untuk meminimalkan pemakaian lampu di huniannya.

Begitupun angin, kesejukannya akan memberi rasa nyaman jika gerakannya diarahkan secara benar.

Baca Juga : Perhatikan! Ini Cara Membersihkan dan Merawat Karpet Agar Tahan Lama

2. Memaksimalkan bukaan dan ventilasi udara

Aplikasikan kaca atau material transparan sebagai jendela atau pintu untuk memasukkan cahaya ke dalam ruang.

Agar tak memberi efek panas, hindari peletakan kaca pada bagian atau daerah yang menerima paparan cahaya secara langsung.

Jika kondisi tak memungkinkan untuk ini, pakai kaca sebagai sky light.

Agar tak mengurangi kenyamanan beraktivitas, jangan letakkan sky light tepat di atas ruang yang sering digunakan beraktivitas.

Buat lubang angin sebagai ventilasi silang dan hadirkan tanaman di area luar yang berfungsi sebagai pemasok udara segar.

Baca Juga : Jauh Dari Kata Bosan, Yuk Cobain Aplikasi Motif Acak pada Lantai!

3. Memakai material ramah lingkungan

Kemajuan teknologi dan inovasi bahan bangunan saat ini memberi banyak pilihan.

Tak hanya material alam yang dikenal adem yang jadi pilihan, tetapi berbagai material modern fabrikasi pun kini pantas digunakan.

Secara estetis menampilkan kesan modern dan secara fungsi pun mampu merespon alam.

Contohnya, material baja (metal) inivoatif yang dibenami teknologi yang dapat merefleksikan cahaya.

Baca Juga : Barang Antik Semakin Diminati Home Decor Lovers, Ini Cara Perawatannya

4. Gipsum pun bisa jadi pilihan

Material ini dapat dipakai sebagai sekat di dalam ruang.

Sifat bahan yang mudah dibentuk dan dimodifikasi akan menghasilkan sekat yang tak masif di dalam ruang sehingga mampu meloloskan cahaya.

5. Gunakan warna terang

Pilihan warna juga punya andil pada kemampuan bangunan merespon alam.

Warna terang akan memantulkan cahaya dan warna gelap akan menyerap cahaya.

Gunakan warna-warna terang untuk bagian eksterior bangunan agar paparan panas bisa dipantulkan dan tidak sepenuhnya masuk ke dalam ruang. (*)

Baca Juga : Tak Cuma Koleksi Puluhan Mobil Mewah, Ternyata ada Benda Ini di Rumah Dinas Istri Roy Suryo!

Tag

Editor : Alfa