IDEAonline - Banyak arsitek kini berlomba-lomba untuk membangun gedung berbahan dasar kayu dibanding dengan baja dan besi.
Selain karena strukturnya yang ringan, bangunan kayu 10 lantai juga mampu menyerap 3.100 ton karbon, sebaliknya beton malah mengeluarkan 1.200 karbon.
Keunggulan lainnya adalah, kayu memiliki nilai estetika alam.
Beberapa material berbahan dasar kayu seperti CLT (Cross-Laminated Timber) dan Glulam (Glued Laminated Timber) sering digunakan sebagai bahan baku dalam pembangunan.
Glulam merupakan salah satu jenis kayu komposit yang terbuat dari susunan lapisan kayu yang direkatkan satu sama lain.
Sedangkan CLT merupakan panel kayu yang terbuat dari beberapa lapisan kayu. Tiap lapisan merupakan kumpulan dari kayu gergaji padat yang direkatkan.
Berikut tiga gedung tertinggi yang dibangun dengan material kayu:
Baca Juga : Waspada, 5 Peralatan Dapur Jadi Sarang Bakteri, Segera Bersihkan
1. Brock Commons Tallwood House, Vancouver
Menjulang dengan ketinggian 53 meter, Brock Commons Tallwood House, sebuah apartemen mahasiswa di Vancouver, menjadi gedung berbahan dasar kayu tertinggi di dunia.
Bangunan ini mampu menampung 404 siswa serta menjadi bagian dari University of British Columbia (UBS).
Baca Juga : Natasha Wilona Masak Salmon untuk Verell Bramasta, Intip Dapurnya, Yuk
Gedung ini menghabiskan dana 52 juta dollar AS untuk pembangunan.
Bagian dinding apartemen 18 lantai ini terbuat dari glulam atau glulam.
Sedangkan bagian lantai terbuat dari material CLT. Uniknya bangunan ini hanya membutuhkan waktu 70 hari untuk proses pembangunan, empat bulan lebih cepat dari perencanaan.
Brock Commons Tallwood House dirancang oleh Acton Ostry Architect dan berkolaborasi dengan Fast + Epp serta penasihat bangunan kayu, Architekten Hermann Kaufmann dari Austria.
2. The Tree, Norwegia
Baca Juga : Inilah 5 Cara Menata Interior Apartemen Mungil, Tidak Perlu Ribet
Menjulang dengan ketinggian 49 meter, The Tree menjadi bangunan kayu tertinggi kedua saat ini.
Bangunan ini terdiri dari 14 lantai yang terbagi menjadi 11 ruangan dengan satu kamar tidur dan 51 ruangan dengan dua kamar tidur.
Material kayunya menggunakan kayu glulam dengan ketebalan setengah meter, sementara dinding dan lantai gedung menggunakan bahan CLT.
Pengembang The Tree, the Bergen and Omegn Building Society memercayai penggunaan material kayu dalam konstruksi mengunci 21 ribu ton emisi karbon dioksida.
Baca Juga : Dulu Selalu Antarkan Makanan untuk Ahok, Ini Tempat Bripda Puput Bersekolah
3. Dalstone Lane, London
Baca Juga : Intip Desain Rumah Cemara, Tempat Erick Thohir Ditunjuk Ketua Timses
CLT (Cross-Laminated Timber) merupakan material yang kini lazim digunakan di gedung berbahan kayu. Dalston Lane salah satunya.
Bangunan dengan ketinggian 33 meter ini merupakan gedung dengan konstruksi yang menggunakan material CLT pada hampir seluruh bagiannya.
Hal ini dibuktikan dengan bahan CLT yang digunakan di 10 lantai bangunan, mulai dari lantai, tangga, dinding, hingga eksterior bangunan.
Pemilihan CLT sebagai bahan baku pembuatan bukan tanpa alasan.
Material CLT lebih ringan 30 persen dibanding semen atau baja pada umumnya.
Baca Juga : Laga Indonesia vs Mauritius Digelar di Stadion Ini, Begini Tampilannya
Meski dibuat dari bahan CLT, semen dan baja masih tetap digunakan khususnya untuk basement hingga ground floor.
Hal ini dilakukan untuk mencegah bangunan mudah rusak karena air. (*)
Baca Juga : Dapur Serba Hijau di Rumah Jonatan Christie, Ibunya Gemar Memasak