IDEAonline - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengkritik pemerintah yang merehabilitasi Lombok dengan membangun rumah instan sederhana sehat (Risha).
Menurut dia, saat ini ada anggapan, bahwa anggaran yang disalurkan pemerintah untuk membangun Risha ditahan sementara waktu, karena ada informasi terkait hadirnya pemasok (supplier) dan kontraktor.
"Padahal keinginan kuat di lapangan, masyarakat ingin membangun rumah sendiri dengan puing-puing yang ada," kata Fahri saat rapat konsultasi tindak lanjut penanganan gempa bumi NTB di Kompleks Parlemen, Senin (10/9/2018).
Kenyataannya, pemerintah sudah mulai membangun kembali rumah-rumah rusak milik warga secara bertahap.
Baca Juga : Berlapis Batu Alam, Inilah Rumah Bripda Puput yang Akan Dinikahi Ahok
Baca Juga : Seperti di Apartemen, Ini Bentuk Furnitur Untuk Napi Buatan Mahasiswa!
Data yang dirilis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan, 31.991 unit rumah terverifikasi rusak berat.
Dari jumlah tersebut, 20.546 unit di antaranya terdapat di Pulau Lombok dan sudah ditetapkan melalui SK bupati.
Sementara, 2.477 unit di Pulau Sumbawa dan masih dalam proses pendataan serta pembuatan SK bupati.
Baca Juga : Dapat Bonus 1,5 Miliar, Jojo Berencana Investasi di Bidang Properti
"Untuk pembangunan rumah dengan teknologi Risha ini konsepnya swakelola dengan rekompak. Sehingga masyarakat tidak hanya menonton, tapi gotong royong mengerjakan rumahnya sendiri," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Baca Juga : Nagita Slavina dan Ayu Ting Ting Main Film Bareng , Intip Hotel Mewah Milik Ibunya
Saat ini, penerapan teknologi Risha di 19 lokasi sudah selesai.
Selain difungsikan sebagai rumah, juga ada yang digunakan sebagai kantor polsek dan mushola.
Sebelumnya, Kementerian PUPR juga telah merehabilitasi rumah rusak akibat gempa dengan konsep Risha di Desa Karang Bajo dan Desa Akar-Akar Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara.
Bangunan yang telah berdiri sejak 10 tahun terakhir itu tetap berdiri kokoh meski diguncang gempa bermagnitudo 7 yang lalu. (*)
Baca Juga : Hotel Tertua di Dunia, Berusia Lebih 1300 Tahun dan Masih Kokoh