IDEAonline -Tiga tahun nampaknya belum cukup bagi Ahmad Djuhara untuk membenahi profesi Arsitek di Indonesia.
Ketua IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) periode 2016-2018 ini masih ingin melanjutkan perjuangannya yang masih setengah jalan.
Djuhara bependapat, untuk memperbaiki apa yang belum benar, maka IAI harus terlebih dahulu memperbaiki hubungan, baik pemerintah, masyarakat, dan para arsitek.
“Saya merasa selama tiga tahun, banyak yang belum benar.
Kita perlu menata kembali hubungan-hubungan yang baik.
Hubungan-hubungan dengan pemerintah, masyarakat, maupun arsitek,” ujar Djuhara saat acara temu dan debat calon ketua umum di Hotel Preanger, Bandung (20/9).
Baca Juga : Harga Rumahnya Mencapai 15 Miliar, Intip 6 Kolam Renang Artis Indonesia yang Enggak Kalah dari Water Park
Ia berharap, IAI mampu menjadi bagian penting dalam transformasi bangsa Indonesia ke depannya.
Oleh karena itu, anggota IAI harus di seluruh Indonesia harus tetap kuat.
Tak hanya itu, fokus Djuhara untuk periode tahun ini juga tak banyak berubah.
Ia masih terus berjuang untuk memperbaiki pranata profesi Arsitek yang dianggapnya belum benar.
“Pranata profesi Arsitek kita belum sepenuhnya benar. Pekerjaan arsitektur masih banyak dikerjakan oleh orang-orang yang bukan arsitek,” ujarnya.
Ahmad Djuhara
Menurutnya, undang-undang Arsitek saja belum cukup untuk menangani masalah tersebut.
Ia berharap, IAI dapat berotoritas penuh terhadap kebijakan pekerjaan arsitektur di Indonesia.
Caketum nomor 3 ini juga berharap dirinya dapat membuat IAI menjadi alat yang handal untuk menyejahterakan para arsitek yang ada di Indonesia.
(*)