48 Orang Meninggal Akibat Gempa Donggala, Cek 8 Karakteristik Rumah Tahan Gempa

Sabtu, 29 September 2018 | 16:25
wallpapercrafts

Ilustrasi pembangunan bangunan

IDEAonline-Gempa yang melanda Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (29/09/2018) petang menambah daftar panjang gempa yang terjadi di Indonesia.

Satu hal yang tidak bisa dilepaskan ketika gempa terjadi adalah kerusakan bangunan.

Dari bangunan yang rusak ringan, rusak berat hingga yang roboh seutuhnya.

(Minggu, 29 September 2018)Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data korban gempa bumi dan tsunami Kota Palu dan Kabupaten Donggala.

Menurut Kompas.comjumlah yang meninggal mencapai 48 orang.

Baca Juga : Ridwan Kamil Unggah Desain Kali Malang di IG, Bekasi Rasa Seoul!

kompas

Dampak Gempa Donggala

Oleh karena itu, ketika ingin membangun rumah ataupun gedung, hal utama yang harus diperhatikan adalah faktor keamanan dari bangunan yang akan dibangun.

Termasuk dengan mempertimbangkan beberapa detail konstruksi agar bangunan tahan terhadap guncangan atau gempa bumi.

Sebelum membangun rumah, sebaiknya perhatikan 8 poin penting untuk merancang dan membangun rumah tahan gempa yang dilansir dari tribunnews.

Baca Juga : Jangan Bingung! Perhatikan 3 Hal Ini Sebelum Membeli Kitchen Set

1.Kualitas tanah

Hal pertama yang harus diketahui adalah kualitas tanah. Karakteristik tanah yang cocok dibangun rumah adalah tahan dari komponen tebal, misalnya kerikil berpasir, pasir tanah liat, terkonsolidasi yang terpapar fenomena alam, padat, dan cenderung keras.

Jumlah air dalam tanah juga berbanding terbalik dengan kualitas konstruksinya. Bila ada kejenuhan air dan permukaan air kurang dari dua meter, maka tanah itu tidak bagus.

Namun, jika air berada pada tingkat yang lebih dalam, maka tanahnya baik dan stabil.

Baca Juga : Kaum Milenial Menjadi Tantangan Bagi Desainer Interior, Kok Bisa?

search engine land

Ilustrasi pembangunan bangunan

2. Fondasi

Jika tanah memiliki karakteristik non-ideal, kamu bisa menggantinya atau merancang fondasi khusus. Hal ini dilakukan untuk menjaga ketahanan sebuah bangunan.

Ada fondasi, tumpukan, dan silinder bagus yang digunakan saat kamu memiliki muatan yang sangat besar dan Anda memerlukan dukungan yang sangat dalam.

Baca Juga : Empat Lantai dan Ada Liftnya! Intip Daftar Rumah Artis Setelah Menikah

3.Tinggi bangunan

Tinggi dan jumlah lantai pada bangunan akan menentukan beban yang harus didukung oleh tanah dan fondasi. Namun hal ini tak menjadi penghalang dalam konstruksi bangunan.

Jika diperhitungkan dengan tepat, maka semakin sedikit tingkat dalam konstruksi, sensasi pergerakan berkurang dan kerugiannya semakin sedikit.

Baca Juga : Material Batu atau Solid Surface? Ini Keunggulan dan Kelemahannya!

E+
safewise

Ilustrasi pembangunan bangunan

5.Simetri dan distribusi biaya

Simetri dalam desain struktur bangunan akan membantu keseimbangan konstan. Walaupun tampak membosankan, namun para arsitek tahu bagaimana menghasilkan bangunan dengan desain yang cukup menarik namun tetap memperhatikan keseimbangan bobot dalam struktur sebuah bangunan.

Baca Juga : Donggala Diguncang Gempa, Sejumlah Bangunan Rusak Parah Bahkan Roboh

5.Desain struktur

Struktur, dari fondasi ke dinding beban, selungkup dan dalas, harus memiliki kapasitas untuk mendukung gaya, statis dan dinamis, serta memiliki fleksibilitas yang cukup.

Jika strukturnya terlalu kaku, maka akan cenderung mudah retak dan pecah.

Namun, jika terlalu fleksibel, berat akan merobohkan satu atau lainnya.

Maka, keseimbangan yang tepat harus dibuat sedemikian rupa.

Hal penting lainnya saat membangun rumah tahan gempa adalah memiliki sejumlah elemen struktural di lantai dasar atau pertama, seperti dinding, balok, dan kolom. Meski membutuhkan biaya lebih besar, namun hal ini dapat memperbaiki stabilitas dan ketahanan rumah.

Baca Juga : Berkreasi dengan Warna Netral di Area Dapur dengan Lantai Papan Catur

blogspot.com

Beton baja bertulang

6. Kualitas bahan konstruksi

Kualitas dari bahan bangunan yang digunakan juga menjadi faktor penting dalam sebuah bangunan. Bahan yang berkualitas baik, bersertifikat, dan elemen tepat mampu menyerap energi yang dihasilkan dalam gempa bumi.

Kamu bisa memilih beton dengan baja bertulang karena fleksibel dan tahan gempa.

Baca Juga : Dapat Sebabkan Kematian! Simak 7 Tips Keamanan di Kamar Mandi

7.Proses dan otorisasi

Proses konstruksi rumah tahan gempa sebaiknya sesuai dengan peraturan, spesifikasi, dan persyaratan yang ditetapkan oleh Undang-Undang Bangunan Kota dan Peraturan Konstruktif Negara Bagian dan Nasional.

Baca Juga : Rp 300 Jutaan! Ini Rumah Murah yang Ditawarkan oleh Puradelta

8.Pemeliharaan konstruksi

Merawat bangunan merupakan prioritas untuk memastikan kondisi penggunaan dan kelayakan yang optimal.

Maka, kamu juga perlu memeriksa kondisi mezzanines dan deck slabs, penguatan balok dan kolom, pipa dan kabel, kebocoran, serta detail lain.(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti