Kemegahan Jembatan Kuning Ikon Kota Palu Sebelum Roboh Akibat Gempa

Senin, 01 Oktober 2018 | 10:20
Tribunews

Kemegahan Jembatan Kuning Ikon Kota Palu Sebelum Roboh Akibat Gempa

IDEAonline - Gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah merobohkan ikon Kota Palu, Jembatan Ponulele atau dikenal dengan sebutan Jembatan Kuning.

Pada tanggal 28 September 2018, jembatan ini hancur saat Kota Palu dilanda gempaberkekuatan 7,7 SR.

Jembatan ini membentang di atasTeluk Taliseini berada di kelurahan Besusu dan Lere dan menghubungkan kecamatanPalu TimurdanPalu Barat.

Baca Juga : 4 Bangunan Rusak Akibat Gempa Donggala, Salah Satunya Ikon Wisata

IDEA Lovers, ternyata Jembatan Kuning ini merupakan salah satu jembatan yang istimewa.

Hal ini tidak lain karena merupakan jembatan lengkung pertama yang ada di Indonesia dan jembatan lengkung ketiga di dunia setelah jembatan lengkung di Jepang dan Perancis.

Yuk kita intip kemegahan Jembatan Kuning sebelum hancur dilanda gempa!

Diresmikan pada tahun 2006 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jembatan Kuningmemiliki panjangutama 250 meter dengan titik tertinggi lengkung jembatan 20,2 meter dari badan jembatan.

Tribunnews

Kemegahan Jembatan Kuning Ikon Kota Palu Sebelum Roboh Akibat Gempa

Sedangkan lebar jembatan 7,5 meter dan luas permukaan besi total jembatan 6234,40 meter persegi.

Jembatan berwarna kuning ini dijadikan ikon Kota Palu dan seringkali jadi objek foto masyarakat yang datang ke Palu.

instagram.com/lambangharjjadi

Kemegahan Jembatan Kuning Ikon Kota Palu Sebelum Roboh Akibat Gempa

Selain disebut Jembatan Ponulele atau Jembatan Kuning, jembatan ini juga dikenal dengan sebutan Jembatan Palu.

Pada malam hari, banyak lampu-lampu yang menghiasi JembatanKuning.

Instagram @ikonindonesia

Kemegahan Jembatan Kuning Ikon Kota Palu Sebelum Roboh Akibat Gempa

Tak heran bila banyak orang berdatangan untuk berfoto.

Warna jembatan yang kuning menambah kesan menarik berlatar belakang hamparan perairan luas hijaunya alam Kota Palu. (*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya