IDEAonline -Sejarah mencatat, 30 September 1965 menjadi hari yang cukup memilukan bagi Bangsa Indonesia.
Pasalnya, pada hari itulah, sejumlah perwira militer gugur dalam tragedi yang hingga kini dikenal sebagai Gerakan 30 September atau G30S PKI.
Meninggalnya beberapa Jenderal dalam tragedi tersebut kini menyandang gelar Pahlawan Revolusi dan diakui juga sebagai Pahlawan Nasional sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009.
Salah satu dari perwira militer yang gugur tersebut adalah Jenderal Ahmad Yani.
Komandan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat ini dibunuh oleh anggota Gerakan 30 September saat mencoba untuk menculiknya dari rumahnya.
Karena itu, rumah tersebut menjadi tempat bersejarah sebelum akhirnya kini dijadikan museum.
Museum Sasmita Loka Ahmad Yani, inilah nama museum dari rumah Ahmad Yani. Salah satu museum Pahlawan Nasional ini terletak di Jalan Lembang No. 58 dan Jalan Laruharhari No. 65, Jakarta Pusat.
Di museum ini, masih tersimpan kisah pilu insiden penembakan 51 tahun silam.
Jenderal Ahmad Yani diberondong 7 buah timah panas oleh pasukan Tjakrabirawa menggunakan senapan semi otomatis Thompon Tjakrabirawa buatan Amerika Serikat.
Bekas tembakan tersebut juga masih terlihat di kaca yang ada di pintu tersebut.
"Disini Jenderal Ahmad Yani diberondong tembakan. Bahkan dari 7 peluru, 5 peluru diantaranya tembus ke badan Jenderal karena jarang penebak hanya 1,5 meter," lanjut Apror menceritakan detail peristiwa.
Selain itu, barang-barang yang biasa dipakai oleh Ahmad Yani dan keluarga juga masih berada pada tempatnya.
Hanya saja diberikan rantai agar para pengunjung yang datang tidak merusak properti museum yang ada.
Sedangkan di bagian depan museum, terdapat patung Ahmad Yani yang berdiri dengan kokohnya.
Dan bila Anda berencana berkunjung ke sini, museum ini terbuka untuk umum dari hari Selasa hingga hari Minggu, dari pukul 08:00 hingga pukul 14:00 WIB. Setiap hari Senin museum ini ditutup untuk umum.
Yuk, berkunjung! (*)