Shelter Sementara untuk Korban Bencana, Bisa Dibangun Hanya dalam Waktu Empat Jam!

Rabu, 17 Oktober 2018 | 20:25
IDEA/Rebi

Desain ANTARA, shelter sementara bagi korban bencana gempa.

Laporan wartawan IDEA, Rebi

IDEAonline - Kondisi bencana seperti gempa yang dialami Lombok, dapat membuat rontoknya bangunan hunian, pemerintahan ataupun prasarana publik.

Hal ini membuat lumpuh aktivitas masyarakat, sehingga tidak mampu melakukan aktivitas secara normal.

Ketidakpercayaan terhadap bangunan yang seharusnya melindungi, membuat masyarakat memilih untuk berdiam diri bersama di area yang mereka percaya aman.

Shelter atau naungan adalah salah satu kosakata dalam arsitektur yang bisa menjawab kondisi saat ini.

Baca Juga : 2 Cagar Budaya Utuh Setelah Gempa Palu, Salah Satunya Makam Penyiar Agama Islam

Ikatan Alumni Arsitektur FTUI (ILUNIArsUI) dan Ikatan Alumni UI (ILUNI) melakukan sebuah riset khusus dengan hadir langsung di lokasi bencana.

Hasil riset khusus tersebut adalah ANTARA yang merupakan naungan sementara berupa hunian dengan modul rangka 2.5 x 4.95 m.

ANTARA berbahan material besi 5x5 cm tebal 1.8 mm dengan join plat besi , dinding multipleks 15 mm dengan modul bidang sebagai pintu, jendela ataupun dindlng itu sendiri, dan atap plat metal tekuk 0.3 mm dengan reng besi 4x4 cm tebal 1.4 mm.

Yang menjadi fokus utama ANTARA adalah memberikan material kuat yang tahan gempa untuk menumbuh kembangkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap bangunan sebagai naungan mereka berlindung.

Baca Juga : Gempa Guncang Lombok, Simak 3 Prinsip Membangun Rumah Tahan Gempa

Pemilihan material yang tahan lama dan ringan menjadi pertimbangan utama.

Sedangkan kekuatan material dan sistem konstruksi tahan gempa menjadi keharusan.

Selain itu, desain shelter ini mempertimbangkan juga aspek kenyamanan sebagi sebuah naungan.

Ketika naungan ini sudah tidak diperlukan oleh korban bencana, dapat dialihkan menjadi fungsi yang lain.

Hingga saat ini, sudah berdiri 20 unit yang berlokasi di Sembalun Bumbung, Sembalun, Lombok Timur.

Baca Juga : Gempa Guncang Sinjai, Blitar Hingga Sumba Timur, Ini Cara Selamatkan Diri dari Gempa Saat di Rumah!

Masyarakat Sembalun menerima konsep bangunan ANTARA karena materialnya kuat dan kehadirannya dapat bersanding di antara rumah penduduk.

Dalam waktu dekat akan dibangun juga 30 unit tunggal berupa hunian, 2 unit tunggal berupa ruang operasi di puskesmas, dan 2 unit MCK.

Proses pembuatan ANTARA terhitung cepat, karena dibangun dalam waktu empat jam saja.

Menurut Farrizky Astrawinata, tim desain dan riset ANTARA, pembangunan naungan yang cepat merupakan tujuan utama disamping membuat naungan yang berkelanjutan.

"Dengan membangun ANTARA secara cepat, kita ingin masyarakat percaya bahwa mereka pun bisa cepat pulih", ujar Farrizky yang ditemui IDEA di kampus Salemba Universitas Indonesia, Rabu (17/10/2018).

Baca Juga : Inilah Lokasi Alternatif Relokasi Warga Terdampak Gempa Palu, Ada di 3 Kecamatan

Editor : Alfa